JAKARTA, KOMPAS.com – Kecelakaan yang melibatkan dua kendaraan dari arah berlawanan, yang sering disebut ‘adu kambing’, adalah salah satu jenis kecelakaan lalu lintas yang sangat berbahaya.
Istilah ‘adu kambing’ merujuk pada situasi di mana dua kendaraan, baik mobil atau motor, saling bertabrakan dari dua arah yang berlawanan.
Belakangan kecelakaan ini sering terjadi dan menyebabkan dampak yang fatal bagi pengemudi, penumpang, bahkan orang lain yang terlibat.
Baca juga: Sampai Umur Berapa Orang Masih Layak Mengemudi?
View this post on Instagram
“Kecelakaan yang paling masif, paling fatal, paling membuat kerusakan besar, dari segala kecelakaan itu, adalah tabrakan adu kambing,” kata Jusri Pulubuhu, Pendiri dan Instruktur Safety Driving dari Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), kepada Kompas.com (7/1/2025).
Salah satu penyebab utama dari kecelakaan jenis ini adalah ketika pengemudi atau pengendara mencoba menyalip kendaraan di depan mereka tanpa memperhitungkan jarak aman.
Atau tanpa melihat kondisi lalu lintas dari arah berlawanan. Hal ini sering terjadi di jalan yang sempit atau tidak memiliki marka pembatas jalur yang jelas.
Baca juga: Kedatangan BYD Denza D9 di Indonesia: Apa yang Perlu Diketahui?
“Tabrakan dua kendaraan yang melaju dari arah berlawanan, itu merupakan kecelakaan yang mematikan,” ucap Jusri.
“Karena dua inersia menjadi satu, ketimbang tabrakan dari belakang, atau tabrakan terhadap objek-objek statis, tiang, truk yang berhenti, dan lain-lain,” kata dia.
Mengemudi dengan kecepatan yang sangat tinggi menjadi salah satu faktor terbesar dalam terjadinya kecelakaan adu kambing.
Baca juga: Kesalahan Umum Pengendara Motor Saat Melintasi Genangan Air
View this post on Instagram
Saat pengemudi melaju dengan cepat, pengendara memiliki sedikit waktu untuk bereaksi terhadap kendaraan yang datang dari arah berlawanan atau menghindari manuver mendadak.
“Kecelakaan adu kambing itu dua momentum bertemu menjadi satu,” ujar Jusri
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.