JAKARTA, KOMPAS.com - Umumnya, oli mesin sepeda motor yang telah digunakan akan berwarna hitam pekat.
Warna tersebut muncul sebagai hasil dari fungsi oli yang bertindak sebagai pelumas sekaligus pembersih kotoran dalam ruang mesin, termasuk karbon sisa pembakaran.
Namun, perubahan warna oli setelah mengganti jenis bahan bakar minyak (BBM) tidak perlu membuat Anda khawatir.
Ada hubungan yang erat antara jenis BBM yang digunakan dan perubahan warna oli mesin.
Victor Assani, 2W Service Head PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), menjelaskan bahwa setiap jenis BBM mengandung komponen kimia yang berbeda.
Ini meliputi zat aditif, detergen, hingga pewarna yang digunakan.
"Sehingga mempengaruhi pembakaran maupun residunya yang menempel di dinding silinder dan ring piston. Selanjutnya itu terkikis dan terbawa ke ruang oli, mungkin saja jadi sedikit berubah warna sesuai warna BBM yang digunakan," ungkap Victor kepada Kompas.com pada Kamis (2/1/2025).
Sebagai contoh, BBM Pertamina jenis Pertamax memiliki warna biru, sedangkan Pertamax Turbo berwarna merah.
Setelah digunakan, meskipun warna oli mesin mungkin tetap pekat, ada kemungkinan akan terlihat sedikit perubahan, seperti cenderung kebiruan atau lebih gelap.
Mengapa Perubahan Warna Oli Itu Wajar?
Perubahan warna oli sebenarnya adalah hal yang wajar dan bisa terjadi dalam proses penggunaan mesin.
Namun, ada hal lain yang perlu diperhatikan, yaitu volume oli saat dikeluarkan.
Pastikan bahwa volumenya tetap sama atau tidak bertambah setelah penggantian.
"Jika bertambah, maka perlu diperiksa lebih lanjut. Barangkali ada indikasi kebocoran BBM ke ruang oli," kata Victor.
Dengan memahami penyebab perubahan warna oli, pemilik sepeda motor dapat lebih waspada dan melakukan perawatan yang tepat untuk menjaga kinerja mesin.
https://otomotif.kompas.com/read/2025/01/03/092200015/warna-oli-mesin-dan-hubungannya-dengan-bbm