JAKARTA, KOMPAS.com - PLN menyebutkan jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) masih jauh perbedaannya dibandingkan dengan populasi mobil listrik saat ini. Jumlah SPKLU ini yang disebutkan jadi kekhawatiran pada pengguna mobil listrik.
Ririn Rahmawardani, Executive Vice President Retail Product Development PLN, mengatakan, sebagian besar masyarakat memiliki kekhawatiran soal jarak tempuh mobil listrik alias range anxiety.
"Jadi betul, sebagian besar itu masyarakat kita itu kekhawatirannya itu, berdasarkan survei yang dilakukan oleh beberapa lembaga. Bahkan, APM juga ada yang melakukan survei tersebut. Jadi, keengganan atau kekhawatiran masyarakat itu paling awal adalah di infrastruktur," ujar Ririn, kepada wartawan, saat ditemui di Jakarta, Selasa (10/12/2024).
"Tapi, masalahnya di survei ini bukan orang yang punya EV, melainkan orang yang belum punya EV. Bagaimana orang yang belum punya EV ini kalau mereka mau beli EV itu apa sih permasalahan yang mereka pikirkan? Ternyata, itu adalah infrastruktur, karena mereka membandingkan dengan SPBU," kata Ririn.
Ririn menambahkan, jumlah SPKLU saat ini sudah mencapai 2.669 titik. PLN juga bermitra dengan pihak swasta untuk terus menambah jumlah SPKLU.
"Ada yang memang investasi dari PLN, ada yang memang kita menyebutnya adalah skema kemitraan. Skema kemitraan ini dengan beberapa metode. Misalnya, skema yang sudah ada ini nanti ada tujuan atau permohonan yang berbeda lagi, itu PLN harus siap," ujarnya.
Ririn menambahkan, PLN juga berkolaborasi dengan seluruh stakeholder agar ikut serta dalam pembangunan charging station. Dia mengeklaim bahwa dari 2021 hingga 2023, peningkatan jumlah SPKLU di Indonesia mencapai sembilan kali lipat.
Begitu pula dengan populasi mobil listrik di Indonesia, masih kejar-kejaran dengan jumlah SPKLU yang ada. Rasio antara SPKLU dan mobil listrik saat ini masih sangat jauh.
"Kita mengambil best practice di Eropa itu, kurang lebih 1:17 sama 1:20. Untuk Indonesia, saat ini masih 1:24. Apalagi, kemarin ada beberapa merek ini yang penerimaan masyarakat ini cukup bagus. Jadi, diharapkan di 2025 kita bisa mengejar penyediaan itu menjadi 1:17 sama 1:20," kata Ririn.
Untuk di 2025 sendiri, PLN menargetkan ada 1.100 SPKLU lagi yang dibangun. Rencananya, hingga akhir 2025 akan ada lebih dari 4.300 SPKLU di seluruh Indonesia.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/12/11/193100315/rasio-spklu-dan-mobil-listrik-di-indonesia-masih-terpaut-jauh