JAKARTA, KOMPAS.com – Penyerapan sepeda motor listrik masih relatif kecil dibandingkan dengan sepeda motor konvensional berbahan bakar minyak.
Sebagai ilustrasi, Asosiasi Sepeda Motor Indonesia (AISI) memperkirakan penjualan motor baru pada 2024 akan mencapai 6,35 juta unit. Dari jumlah tersebut, penjualan motor listrik diproyeksikan hanya mencapai 70.000 unit.
Kemudian di jalan raya saat ini, motor listrik tampak tidak sebanyak sepeda listrik, yang mudah dikenali karena menyerupai motor listrik namun dilengkapi pedal.
Purbaja Pantja, Chief Executive Officer PT Ilectra Motor Group, produsen motor listrik Alva, enggan memberikan komentar terkait maraknya sepeda listrik atau motor listrik kecil yang terlihat di jalan.
Purbaja mengatakan, apa yang coba ditawarkan Alva ialah motor listrik untuk keperluan harian. Artinya, konsumen bisa pakai motor listrik sama baiknya dengan motor konvensional.
"Kalau kami cerita Alva saja, kami melihat keperluan masyarakat seperti apa, yang kemudian tercipta Alva One dan Servo, di mana target market kami adalah mereka yang pakai motor harian," kata Purbaja kepada Kompas.com, saat ditemui di ICE BSD, belum lama ini.
Menurut Purbaja, motor-motor Alva dalam sehari sering digunakan hingga 50 Km untuk keperluan mobilitas sehari-hari.
"Dengan ini motor yang kami ciptakan ialah (agar) mereka bisa melakukan pekerjaan harian dengan motor-motor Alva," ujarnya.
"Selama ini pengalaman kami di Alva dipakai sejauh 20 Km untuk mecapai titik mereka, secara rata-rata. Jadi kalau bolak-balik 40 Km- 50 Km," kata Purbaja.
“Hal inilah yang membuat motor kami menjadi alat transportasi utama. Pasarnya adalah solusi mobilitas harian di perkotaan,” tambahnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/11/12/094200315/populasi-motor-listrik-kalah-dari-sepeda-listrik-ini-kata-alva