JAKARTA, KOMPAS.com - Guna memastikan subsidi tepat sasaran, Pertamina menghadirkan inovasi penggunaan QR Code untuk membeli BBM subsidi, seperti Pertalite dan Solar.
Pendataan kode QR telah gencar dilakukan sejak 2023 dan masih berlangsung hingga saat ini. Pendaftar yang sudah terverifikasi dan mendapat QR Code saat ini diklaim sudah mencapai 5,5 juta konsumen per 1 Oktober 2024.
Kendati demikian, saat melakukan pendaftaran masih banyak konsumen yang gagal atau ditolak dalam melakukan verifikasi pendaftaran QR Code.
Officer Communication Relation Regional JJB Pertamina Patra Niaga Gayuh Mustika Jati menjelaskan, gagalnya proses verifikasi terjadi karena dokumen yang diinput atau diunggah oleh pelanggan tidak terbaca dengan baik.
Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat ketika ingin melakukan verifikasi data, dipastikan menggunakan resolusi yang tinggi dan dokumen yang dimasukkan ke sistem adalah benar dan jelas.
“Misalnya seperti KTP, masih ada itu pakai KTP yang nomornya hilang dan sebagainya. Jadi itu yang salah satu harus diperhatikan kepada pendaftar agar memperhatikan dokumen dan kualitas gambar yang diupload agar mempermudah verifikasi,” ucapnya dikutip dari Kompas.com, Rabu (9/10/2024).
Mustika mengimbau, dokumen yang diunggah sebaiknya bukan dokumen hasil foto tetapi harus menggunakan dokumen yang dipindai.
“KTP itu jangan yang foto device karena kurang tajam, tapi KTP-nya harus yang di-scan terlebih dahulu. Itu tingkat ketajamannya lebih bagus,” kata dia.
Dengan mengikuti tips tersebut, diharapkan konsumen bisa melakukan pendaftar dengan mudah dan tidak tertolak.
Adapun cara mendapat QR Code untuk pembelian BBM subsidi, sebagai berikut:
https://otomotif.kompas.com/read/2024/10/10/064200615/pendaftaran-qr-code-pertalite-ditolak-simak-penyebabnya