JAKARTA, KOMPAS.com - Motor matik telah menjadi pilihan populer di Indonesia karena kemudahan penggunaannya. Namun, jenis teknologi pada motor matik, yaitu sistem injeksi dan karburator, memiliki perbedaan dalam hal perawatan.
Tentu, setiap pengendara harus bisa memahami perbedaan ini, mengingat setiap sistem memiliki karakteristik dan kebutuhan yang berbeda.
Perawatan motor matik dengan sistem injeksi biasanya lebih mudah karena pengaturan bahan bakar dilakukan secara otomatis oleh ECU (Electronic Control Unit).
Sementara itu, motor dengan sistem karburator memerlukan perhatian lebih dalam hal penyetelan campuran udara dan bahan bakar secara manual untuk menjaga performa optimal.
Menurut Purnomo Situmorang, pemilik bengkel Tamaro Motor di Jakarta Barat, motor injeksi cenderung lebih ramah lingkungan dan hemat bahan bakar.
"Motor injeksi membutuhkan perawatan rutin seperti pengecekan sistem injeksi, membersihkan injektor, dan memastikan ECU berfungsi dengan baik. Sedangkan motor karburator lebih memerlukan penyetelan karburator secara berkala agar campuran bahan bakar tetap optimal," katanya kepada Kompas.com, Selasa (8/10/2024).
Purnomo menambahkan, motor karburator memiliki risiko lebih tinggi mengalami masalah pada saat cuaca ekstrem, terutama jika tidak dilakukan perawatan rutin.
Selain itu, motor injeksi lebih andal dalam kondisi cuaca yang berubah-ubah karena sistemnya yang otomatis menyesuaikan campuran bahan bakar dengan suhu dan tekanan udara.
"Namun, biaya perbaikan sistem injeksi bisa lebih mahal dibanding karburator jika terjadi kerusakan," tambahnya.
Meski begitu, keduanya memerlukan perhatian khusus dalam hal pengecekan oli, komponen kelistrikan, dan bagian-bagian penting lainnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/10/09/062200215/begini-perbedaan-perawatan-motor-matik-injeksi-dan-karburator