JAKARTA, KOMPAS.com - Manajer Ducati Corse, Gigi Dall'Igna, mengakui bahwa tanpa kehadiran Pramac Racing pihaknya bakal kesulitan. Tahun depan, Ducati akan “lebih lemah” karena kekurangan tim satelit.
“Kami mungkin adalah pabrikan pertama yang mencoba menggunakan data dari tim satelit untuk mengembangkan motor, dan tentu saja kami memiliki lebih sedikit kesempatan untuk melakukan hal ini di masa depan,” kata Dall'Igna dilansir dari Crash, Kamis (19/9/2024).
“Pabrikan lain mengetahui bahwa hal ini memungkinkan untuk melakukan hal seperti itu, dan inilah kenyataannya. Secara keseluruhan, kami lebih lemah dari tahun ini karena jumlah pebalap akan lebih sedikit musim depan,” ujarnya.
Seperti diketahui musim depan Pramac Racing akan pindah dari Ducati ke Yamaha. Jumlah motor Ducati di lintasan ikut berkurang dari delapan jadi enam motor.
Dari jumlah tersebut ada tiga pebalap yang bakal memacu motor spek pabrikan, yaitu Francesco Bagnaia dan Marc Marquez di tim Ducati Lenovo serta Fabio Di Giannantonio dari VR46 Racing Team.
Selama tiga tahun ke belakang, Ducati sebetulnya banyak kehilangan anggota, mulai dari kru, teknisi, pebalap, dan kini tim satelit yang "dibajak" oleh pabrikan lain.
Namun buktinya sejauh ini Ducati tetap bersinar meski para teknisinya sudah banyak berpindah ke tim lain.
Dall'Igna mengatakan Ducati tetap diuntungkan karena punya jajaran pebalap terbaik dalam sejarah MotoGP.
“Tapi di sisi lain, untuk tim pabrikan kami mungkin akan memiliki pebalap terbaik yang pernah ada dalam sejarah Ducati,” kata Dall'Igna.
“Tim lain mengambil dari kami bukan hanya pebalap tapi juga banyak teknisi, Yamaha, Aprilia, dan sekarang Honda. Satu yang pasti, ini adalah dorongan bagi kami untuk melakukan yang terbaik,” ujarnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/09/19/094200415/ditinggal-pramac-bos-ducati-sebut-tetap-punya-pebalap-terbaik