KLATEN, KOMPAS.com - Pengendara mobil manual wajib memahami cara mengoperasikan kopling saat kondisi lalu lintas macet, di sebuah tanjakan.
Jangan sampai kampas kopling terbakar karena kerja terlalu berat, akibat salah pengoperasian oleh pengemudi.
Hardi Wibowo, Pemilik Aha Motor Yogyakarta mengatakan mengendarai mobil manual di tanjakan, dengan kondisi lalu lintas macet membutuhkan keterampilan khusus.
“Pengemudi wajib memahami kapan waktu tepat memainkan setengah kopling, menarik dan membebaskan rem tangan, selain itu juga harus pas dalam memainkan pedal gas,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Rabu (18/9/2024).
Hardi mengatakan, ada beberapa kesalahan pengemudi dalam mengoperasikan mobil manual di tanjakan, yang berpotensi membuat kampas kopling terbakar.
“Kesalahan pertama, pengemudi menahan mobil agar berhenti di tanjakan atau jalan merayap dengan setengah kopling, cara ini akan membuat kampas cepat panas dan aus,” ucap Hardi.
Alih-alih menahan mobil dengan setengah kopling, menurut Hardi, pengemudi sebaiknya memainkan rem tangan agar mobil tidak merosot ke belakang.
“Pengemudi juga perlu menahan diri agar tidak buru-buru melajukan mobil ketika kendaraan di depan baru bergerak sedikit,” ucap Hardi.
Semakin sering pengemudi memainkan pedal kopling, menurut Hardi, semakin tinggi potensi terjadinya selip yang menyebabkan kampas panas dan berujung terbakar.
"Tanda kampas kopling terbakar akan muncul bau hangus, diikuti tenaga mesin menjadi loyo, untuk menanjak bakal sempoyongan," ucap Hardi.
Hardi mengatakan, peran kampas kopling sebagai pemutus dan penyambung putaran mesin ke gearbox sudah pasti terbebani ketika lalu lintas macet dan menanjak. Maka dari itu sebisa mungkin pengemudi tidak melakukan kesalahan dalam mengoperasikannya.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/09/18/201200815/waspada-kopling-terbakar-karena-salah-pengoperasian-di-tanjakan