JAKARTA, KOMPAS.com - Pertumbuhan mobil listrik di Indonesia bagai pedang bermata dua. Beberapa pihak beranggapan Indonesia jangan hanya jadi tempat jualan tapi juga jadi pelaku industri.
Pada segmen sepeda motor lisrik ada Gesits sebagai merek motor listrik lokal. Sedangkan di segmen roda empat ada Mobil Anak Bangsa (MAB), yang merupakan perusahaan bentukan Moeldoko, Ketua Umum Periklindo sekaligus Kepala Staf Kepresidenan RI.
Namun perusahaan Moeldoko tersebut bisa dikatakan baru terjun pada manufaktur kendaraan komersial baik bus dan truk listrik. Belum ada merek yang fokus pada mobil listrik.
Sekretaris Jenderal Periklindo, Tenggono Chuandra Phoa, mengatakan, era kendaraan listrik saat ini terbuka lebar kalau ada perusahaan lokal ingin buat mobil listrik nasional.
"Ini sangat terbuka punya MAB itu nasional. Kita salut bahwa sasis kendaraan itu yang paling susah, diproduksi di Indonesia," kata Tenggono yang ditemui di Jakarta, Rabu (4/9/2024).
"Saya yakin nanti akan banyak yang ikut produksi juga menjadi nasional," ujarnya.
Bicara peluang, pasar mobil listrik di Indonesia dipercaya bakal terus meningkat. Penjualan mobil listrik 2024 diyakini bisa tembus 30.p00 unit atau naik hampir dua kali lipat dari tahun 2023.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), perioade Januari-Juni 2024 mobil listrik berhasil terjual 11.940 unit. Naik 104,13 persen dibanding periode sama pada 2023 yaitu 5.849 unit.
Kendati demikian, meski target tahun ini tercapai penjualan mobil listrik baru masih jauh dari target pemerintah yang sebesar 50.000 unit hingga akhir tahun nanti.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/09/06/174100115/akan-adakah-merek-mobil-listrik-lokal-