KLATEN, KOMPAS.com - Mesin pada mobil membutuhkan pelumasan yang baik, yakni berupa oli. Selain sebagai pelumas, oli juga berperan membersihkan kotoran sisa gaya gesek antar komponen.
Pemilihan spesifikasi oli mesin juga diperlukan agar kemampuannya optimal dalam melindungi mesin.
Faktor efisiensi juga menjadi perhatian konsumen saat memilih oli. Jangan sampai karena oli yang salah konsumsi BBM menjadi boros.
Aji, Foreman Aha Motor Yogyakarta, mengatakan pemilihan oli mesin yang terlalu kental dari anjuran akan memperberat kerja mesin.
“Akselerasi bisa menjadi lemot karena beban putaran mesin menjadi semakin berat, ujung-ujungnya BBM jadi lebih boros,” ucap Aji kepada Kompas.com, Rabu (13/8/2024).
Aji memberikan contoh pada mobil yang direkomendasikan boleh menggunakan oli encer dengan spesifikasi SAE 0W-20, tapi Konsumen justru pakai oli SAE 10W-40.
“Maka kemampuan mesin yang seharusnya bisa berputar ringan, akselerasi enteng tapi karena pakai oli terlalu kental maka jadi tak efisien,” ucap Aji.
Technical Specialist PT Pertamina Lubricants (PTPL) Brahma Putra Mahayana mengatakan semakin encer oli mesin yang digunakan, memang bisa meningkatkan efisiensi konsumsi bahan bakar, tapi tetap harus melihat batasannya.
“Lebih encer oli maka putaran mesin akan menjadi lebih ringan, hal ini ada kaitannya dengan konsumsi bahan bakar, maka dari itu pabrikan berlomba-lomba memproduksi mobil yang bisa menggunakan oli encer,” ucap Brahma kepada Kompas.com, belum lama ini.
Kendati oli encer bisa menghemat konsumsi bahan bakar, menurut Brahma, pengguna mobil tidak bisa serta merta bisa menggunakan oli mesin yang lebih encer, tetap perlu memperhatikan batasannya.
“Di dalam buku panduan kepemilikan, sudah ditentukan oli yang bisa digunakan pada suatu mobil, bisanya berupa rentang kekentalan oli yang boleh digunakan, pabrikan selalu menyarankan oli yang paling encer dalam rentang tersebut,” ucap Brahma.
Bila dalam buku tercantum rentang paling encer adalah SAE 5W-30, maka tidak diperkenankan menggunakan oli mesin dengan kekentalan yang lebih encer.
“Meski di pasaran ada oli dengan SAE 0W-20, oli yang sebaiknya digunakan tetap mengacu pada batasannya di buku pedoman servis, biasanya mobil-mobil produksi tahun muda saja yang bisa pakai oli encer,” ucap Brahma.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/08/14/131200215/salah-pilih-oli-mesin-bisa-bikin-mobil-lebih-boros-bbm