JAKARTA, KOMPAS.com - Recaro merupakan merek jok yang banyak dilirik penyuka otomotif khususnya aliran modifikasi. Popularitas Recaro sebagai jok aftermarket tidak perlu diragukan lagi.
Salah satu contoh bahwa Recaro banyak diminati yaitu karena jok ini banyak palsunya. Tujuannya apalagi kalau tidak ingin tampilan interior mobil jadi bergaya dengan jok bertuliskan Recaro.
Iwan Setiawan punggawa Autodistro yang menjual jok Recaro, mengatakan, sebetulnya tidak sulit membedakan jok Recaro yang asli dan palsu sebab dari fisik bakal terlihat.
"Dari tampang bisa mirip karena Thailand juga bikin, tapi dari reclining seat, tombol-tombol, kemudian sasis dan busa itu yang membedakan," ujar Iwan kepada Kompas.com, Kamis (1/8/2024).
"Mayoritas yang palsu itu dari sasis jok standar tapi kemudian dilas dan digetok mirip Recaro, kemudian dibikin jadi seperti mirip. Kalau untuk fisik sebetulnya jelas kelihatan," katanya.
Dari harga juga pasti berbeda. Produk asli seperti disebutkan Iwan punya banderol tidak murah. Harga itu merupakan kompensasi atas kualitas yang bisa dirasakan sang pemakai.
"Recaro ada beberapa macam tipe, tipe paling bawah, menengah, dan versi atas. Ada juga Recaro elektrik, itu harganya beda-beda," kata Iwan.
Iwan mengatakan, untuk Recaro bekas mulai dari Rp 13 juta- Rp 15 juta untuk model biasa. Kemudian meningkat untuk model yang lebih tinggi, sedangkan model elektrik lebih mahal lagi.
Adapun jok baru harga terendahnya lebih mahal dari yang bekas. Recaro Ergomed ES contohnya bisa tembus Rp 48 juta, kemudian SR7 semi bucket Rp 42 jutaan.
"Ini kita set ya, artinya jok kiri-kanan. Kebanaykan pemain di Indonesia, anak-anak cari yang rentang harga sekitar Rp 13 juta -Rp 15 juta, sebab joknya sudah enak" ujar Iwan.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/08/02/094200615/ciri-membedakan-jok-recaro-asli-dan-palsu