GUNUNG KIDUL, KOMPAS.com - Proses shifting pada mobil matik dari posisi N ke D atau R pasti akan menghasilkan guncangan pada transmisi efek adanya perubahan kondisi komponen yang awalnya diam menjadi berputar atau terjadi perubahan arah putaran.
Guncangan tersebut seharusnya dapat diredam oleh buffer atau engine mounting tengah. Komponen ini berperan memegang mesin dan transmisi agar tidak berguncang terlalu besar.
Ian, Mekanik GK Auto Service Gunung Kidul, mengatakan guncangan transmisi saat proses shifting dari N ke D atau R harus diredam demi menjaga kenyamanan penumpang.
“Saat awal komponen transmisi berputar pasti menghasilkan guncangan, maka dari itu dibutuhkan komponen yang memegang atau menahan guncangan tersebut yakni engine mounting tengah atau buffer," ucap Ian kepada Kompas.com, Sabtu (13/7/2024).
Ian mengatakan peran buffer atau engine mounting ini lebih dari sekadar meredam getaran namun diperuntukkan untuk menahan guncangan efek perubahan kecepatan benda dari posisi diam menjadi bergerak.
"Hukum ketiga Newton menyatakan bahwa setiap aksi menghasilkan reaksi. Ketika satu benda memberikan gaya pada benda lain, benda yang menerima gaya memberikan gaya sama dengan benda pertama, tetapi berlawanan arah, itu sebabnya transmisi berguncang," ucap Ian.
Ian mengatakan, ketika buffer sudah pecah karetnya maka guncangan tidak akan ditahan dengan baik akibatnya hentakan terasa sampai kabin hingga muncul bunyi “jedug”.
"Pecahnya karet buffer salah satunya karena usia, karet pasti lama kelamaan lapuk dan pecah terlebih lagi perannya memang untuk menahan guncangan," ucap Ian.
Jadi, ketika muncul bunyi jedug khususnya saat perpindahan tuas transmisi dari N ke D atau R maka pemeriksaan kerusakan bisa merujuk kepada buffer atau engine mounting depan-belakang untuk jenis peletakan mesin melintang.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/07/14/104100415/shifting-mobil-matik-bunyi-jedug-coba-periksa-bagian-ini