JAKARTA, KOMPAS.com - Selain akan membatasi pembelian BBM subsidi, pemerintah juga mendorong penggunaan bahan bakar ramah lingkungan, seperti Pertamax Green 95. Pertamina Patra Niaga menyebutkan akan ada 100 SPBU di tahun ini yang menyediakan bahan bakar tersebut.
Untuk diketahui, Pertamax Green 95 merupakan hasil pencampuran antara Pertamax dengan RON 92 dengan etanol sebanyak 5 persen (E5). Sehingga, dihasilkanlah bahan bakar bioetanol yang diklaim memiliki emisi yang lebih rendah.
"Kita kan sekarang berencana mau mendorong segera bioetanol masuk menggantikan bensin, supaya polusi udara ini juga bisa dikurangi cepat," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, pada unggahannya di Instagram pribadnya, belum lama ini.
Luhut menambahkan, kandungan sulfur dari bensin bisa mencapai 500 ppm. Sementara bioetanol, jauh lebih rendah kandungan sulfurnya, yakni 50 ppm. Kondisi sulfur yang tinggi tentunya akan mempengaruhi kualitas udara dan berdampak pada kesehatan manusia.
Pada laman Mypertamina.id, Kamis (11/7/2024), disebutkan bahwa proyeksi penjualan Pertamax Green 95 saat ini untuk Pulau Jawa diperkirakan sekitar 96.000 kiloliter per tahun. Sedangkan untuk kebutuhan ethanolnya sekitar 5.000 kiloliter per tahun.
Heppy Wulansari, Manager Media and Stakeholder Management PT Pertamina Patra Niaga, mengatakan, rerata penjualannya masih relatif kecil. Namun, terus bertumbuh, termasuk jumlah outlet-nya juga terus bertambah.
"Di saat awal peluncuran pada tahun 2023 lalu, baru ada 17 SPBU yang menjual Pertamax Green 95. Sekarang telah mencapai 90 outlet tersebar di Jabodetabek, Banten, dan Surabaya," ujar Heppy, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (11/7/2024).
"Animo pengusaha dan konsumen cukup positif, sehingga kami optimis proyeksi penjualan tahunan yang ditargetkan dapat tercapai. Target SPBU yang menjual Pertamax Green untuk tahun ini sebanyak 100 SPBU," kata Heppy.
Untuk di wilayah Jabodetabek, tercatat baru ada 17 SPBU yang menyediakan Pertamax Green 95. Bahan bakar tersebut saat ini dipasarkan Rp 13.900 per liter.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/07/11/181200915/pertamina-targetkan-100-spbu-pertamax-green-95-di-2024