JAKARTA, KOMPAS.com - Baru-baru ini terjadi kecelakaan yang melibatkan mobil sport BMW di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan.
Dalam video yang beredar di media sosial, salah satunya diunggah oleh akun Instagram Indocarstuff, terlihat mobil BMW M4 berhenti melintang usai menabrak pembatas jalan. Pada narasi tersebut dijelaskan bahwa pengemudi mobil diduga mengantuk hingga berakibat kecelakaan.
“Terjadi kecelakaan tunggal, sebuah mobil menabrak trotoar. Dugaan pengemudi mengantuk. Semoga yang di dalam mobil baik-baik saja,” tulis unggahan akun tersebut.
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, faktor paling besar penyebab kecelakaan di jalan raya adalah kesalahan pengemudi. Ada saja kejadian mobil menabrak benda lain karena pengemudinya mengantuk.
Sony melanjutkan, pengemudi yang mengantuk setengah dari pikirannya sudah berada di bawah alam sadar. Jadi tentu ketika menyetir, pengemudi tidak bisa membaca situasi lalu lintas yang ada di depannya.
“Perilakunya loss, ketika mengemudi ya hanya lurus tanpa kontrol dan berhenti ketika sudah menabrak objek di depan atau samping kiri kanannya,” kata dia.
Menurut Sony, mengantuk sebetulnya adalah hal yang disadari oleh pengemudi. Hanya saja mereka malas untuk beristirahat, dan tak sedikit yang merasa tanggung atau ingin cepat sampai tujuan padahal sudah mengantuk.
Tidak jarang juga yang bertindak menyiasati dengan merokok, ngobrol, minum kopi bernyanyi dan sebagainya, padahal otak sudah lemah.
“Cara benar menyiasati kantuk adalah harus berhenti, tidur atau lakukan refresh merangsang otot, otak dan syaraf,” kata Sony.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/06/18/062200715/sopir-diduga-mengantuk-bmw-m4-tabrak-pembatas-jalan-hingga-ringsek