SEMARANG, KOMPAS.com - Polytron EV sudah menjual sepeda motor listrik sampai 10.000 unit satu tahun terakhir. Angka tersebut tentu masih jauh dari motor bensin yang satu bulan saja bisa menyentuh angka penjualan tersebut.
Padahal, motor listrik yang ditawarkan Polytron relatif menarik dari segi harga. Misal setelah kena subsidi, mulai dijual dengan harga Rp 11,5 juta dengan skema sewa baterai per bulan Rp 125.000.
CEO Polytron Hariono mengungkapkan kendala dalam menjual motor listrik, khususnya dari sudut pandang produsen. Permintaan di pasar ternyata masih belum besar seperti motor konvensional.
"Kendalanya, permintaannya masih belum. Awareness konsumen tentang EV masih kurang," kata Hariono kepada Kompas.com, Rabu (24/4/2024).
Menurutnya, konsumen kurang tahu mengenai manfaat motor listrik. Selain itu masih ada kekhawatiran soal kehabisan daya di tengah jalan.
"Di benak mereka masih banyak yang negatif. Lalu gimana mengisi baterai? Bensin kan gampang banyak SPBU, tapi ini (motor listrik) di mana?," kata Hariono.
Memang bisa dibilang teknologi pengecasan baterai motor listrik sekarang masih memakan waktu. Berbeda dengan isi bensin yang paling lama lima menit dan SPBU ada di mana-mana.
"Tapi teknologi baterai kan berkembang terus. Sekarang sudah banyak sekali yang dicas lima menit sampai 10 menit sudah banyak terisi, tapi belum dijual massal. Ke depannya saya rasa akan ke sana," ucap Hariono.
Jadi kalau teknologi pengisian baterai bisa cepat dan di mana-mana tersedia, bisa saja permintaan motor listrik akan banyak. Cuma buat menggantikan peran motor konvensional, masih butuh waktu yang panjang.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/04/27/100200915/kendala-jualan-motor-listrik-masih-belum-banyak-yang-sadar