JAKARTA, KOMPAS.com – Dari sekian produsen asal Jepang, Subaru jadi salah satu yang belum memamerkan mobil listrik. Padahal sejumlah pabrikan asal Negara Matahari Terbit sudah memulai tren elektrifikasi ini.
Subaru sebetulnya sudah punya Solterra, model yang menjadi ‘kembaran’ dari mobil listrik Toyota bZ4x, yang sudah meluncur di Tanah Air beberapa tahun lalu.
Namun, mobil listrik ini rupanya tidak masuk dalam rencana jangka pendek Subaru di pasar Indonesia.
Ismail Ashlan, Marketing & PR General Manager Subaru Indonesia, mengatakan, mobil listrik telah menjadi tren global.
Pada level dunia, Subaru tentu ikut mengarah ke sana. Tapi di Indonesia, pabrikan asal Jepang ini kabarnya masih mengikuti perkembangan pasar.
“Kita tahu niche market-nya Subaru, apakah cocok ke sana? Karena yang sudah dan baru-baru saja masuk sudah memasuki semua lini. Premium ada, medium ada, dan ekonomi juga ada. Secara market kita tak melihat urgensi untuk masuk,” ujar Ismail di Jakarta (19/3/2024).
Kedua, pasar Indonesia menurutnya sedang dalam tahap FOMO (Fear of Missing Out) alias ketakutan kehilangan momen dengan electric vehicle (EV).
Ia pun memastikan bahwa mobil listrik Subaru tidak akan masuk dalam jajaran produk, setidaknya sampai tahun 2026.
“Tapi kalau dilihat penjualannya, EV tak sampai 10 persen. Mungkin tahun ini ada, tapi itu kan di-drive dari brand yang fokus ke EV. Sementara kita kan fokus ke symetrical AWD dan Boxer Engine,” ucap Ismail.
“Yang beli Subaru itu yang demen motorsport dan adventure, jadi di kepala mereka bukan soal penggeraknya apa, tapi soal enjoyment dan having fun. Tidak masuk rencana hingga 2026,” kata dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/03/21/092200915/mobil-listrik-subaru-belum-masuk-rencana-sampai-2026