KLATEN, KOMPAS.com - Ban merupakan bagian mobil yang kerap terabaikan, padahal peran ban cukup krusial. Selain sebagai penopang beban kendaraan secara keseluruhan, ban juga menjadi bagian pertama bersentuhan dengan permukaan jalan.
Artinya, selain mendapatkan beban paling berat ban juga menentukan kemampuan mobil dalam bermanuver. Jika kondisinya sudah tidak prima maka berbagai kendala bisa terjadi seperti aquaplaning, selip, pecah ban dan sebagainya.
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, sebelum perjalanan jauh menggunakan mobil butuh pengecekan ban secara detail karena ban berperan cukup berat.
“Pertama yang perlu dilakukan adalah memastikan kembangan ban yang terpasang masa pakainya masih aman sesuai dengan kode produksi dan (ketebalan) di atas tread wear indicator (TWI),” ucap Sony kepada Kompas.com, belum lama ini.
Perlu diketahui TWI merupakan petunjuk kapan ban sudah mencapai batas minimum ketebalan. Sehingga jika sudah menyentuh atau berada di bawah TWI, maka ban harus segera diganti.
“Ban membutuhkan area pembuangan air sekaligus tapak yang mampu menggigit permukaan jalan untuk mencegah terjadinya selip atau aquaplaning selama perjalanan, terlebih lagi kondisi jalan basah,” ucap Sony.
Hardi Wibowo, Pemilik Aha Motor Yogyakarta, mengatakan, batas ketebalan ban aman untuk digunakan bisa mengacu pada TWI.
“Meski terlihat masih ada jarak kedalaman tapak ban, bila bagian TWI sudah menyentuh permukaan jalan artinya ban tersebut sudah sampai batasnya,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Senin (11/3/2024).
Hardi mengatakan seiring mobil digunakan, maka selama itu pula gaya gesek akan terjadi pada permukaan ban. Sehingga tingkat keausannya akan selalu meningkat.
“Jika ban sudah menyentuh TWI dan terus dipaksakan dikhawatirkan di tengah perjalanan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, terutama aquaplaning dan pecah ban, bagaimanapun ban memang memiliki masa pakai,” ucap Hardi.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/03/13/110200615/cek-batas-ketebalan-ban-yang-aman-saat-dipakai-perjalanan-jauh