JAKARTA, KOMPAS.com – Ajang Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) merupakan pameran business to business (B2B) khusus kendaraan niaga.
Tak heran bila pameran ini cenderung lebih sepi pengunjung ketimbang pameran otomotif lainnya, misalnya IIMS atau GIIAS.
Meski begitu, beberapa tenaga penjual mengakui, sepinya pengunjung pameran tidak memengaruhi transaksi kendaraan niaga.
Salah satu tenaga penjual Suzuki mengatakan, pameran GIICOMVEC terbilang sepi karena pada 7-9 Maret 2024 dikhususkan buat undangan perusahaan dan korporat.
“Orang bisa membedakan, memang yang ke sini ibarat kata juragan-juragan yang siap untuk bisnis,” ujar tenaga penjual Suzuki, kepada Kompas.com (9/3/2024).
“Jadi ini pilihan, kalaupun ada buyer yang lain, dia memang datang niat ke sini untuk lihat langsung. Nanti tanggal 10 public day buat umum mungkin bakal lebih ramai, jadi konsepnya seperti itu,” kata dia.
Menurutnya, beberapa konsumen kendaraan niaga langsung membeli beberapa unit. Sebab, konsumen fleet biasanya jarang ada yang membeli satuan.
“Meskipun pameran sepi, tapi di balik ini (ada transaksi) yang tidak publish. Kayak kemaren ada yang pesan ambulans 10 unit kan itu enggak semua tahu,” ucap tenaga penjual tadi.
Sementara itu, pramuniaga Toyota di GIICOMVEC juga mengatakan, konsumen pameran ini mayoritas adalah pengusaha.
“Dari sisi jumlah pengunjung bedanya jauh, ini lebih eksklusif, karena orang-orang tertentu. Yang datang ke sini bisa jadi langsung bosnya, langsung owner-nya. Kalau staf paling sekretaris atau manajernya. Justru orang yang menentukan pembelian,” kata salah satu tenaga penjual Toyota tadi.
Ia mengatakan, pameran GIICOMVEC yang sepi tidak memengaruhi penjualan kendaraan niaga. Sebab, tidak semua konsumen melakukan transaksi di pameran.
“Mobil niaga itu sudah punya pasarnya, selalu ada konsumennya. Kalau dibilang enggak laku, pasti ada yang beli, karena mereka punya pasarnya sendiri,” ujarnya.
Ia juga mengatakan, pembeli kendaraan niaga memiliki karakter unik. Karena mereka biasanya bakal bertemu lagi di kemudian hari.
“Misal dia mau ngomongin karoseri, jumlah unitnya berapa, ngomongin kreditnya pasti nanti, enggak mungkin langsung putus. Enggak kayak beli Innova atau Avanza langsung putus. Beda, karena pembeli kendaraan niaga memikirkan KIR, SRUT, dan lainnya,” ucap tenaga penjual Toyota.
“Apalagi pembelian unitnya biasanya lebih dari satu. Selain itu jarang juga yang beli pakai nama pribadi, hampir di bawah 10 persen lah pakai nama pribadi, pasti nama PT atau CV,” kata dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/03/09/181516315/pameran-giicomvec-2024-sepi-pengunjung-ini-kata-tenaga-penjual