TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Sistem rem mobil didesain khusus untuk pengemudi agar lebih ringan saat dioperasikan. Sehingga, dengan gaya pijakan pedal rem kecil keempat rem pada masing-masing roda bisa memperlambat laju mobil.
Sistem rem tersebut tidak lepas dari booster selaku penambah gaya pengereman saat pedal diinjak oleh pengemudi. Jika tidak ada perangkat ini maka gaya yang disalurkan menuju piston rem pada roda tidak akan cukup untuk memperlambat laju mobil.
Lokasi booster berada di depan master tepatnya tersambung dengan pedal. Perangkat ini berbentuk bulat, berupa membran seagai pengubah gaya hisap menjadi gaya dorong pada tuas master rem.
Pemilik Everest Motor Spesialis Nissan & Datsun Bintaro, Eko Setiawan mengatakan booster rem menjadi komponen rem yang wajib dijaga performanya karena tanpanya sistem rem tidak akan bekerja dengan optimal.
“Pengemudi sudah terbiasa dengan rem mobil ringan karena ada sistem booster rem, sehingga dengan menginjak pedal rem sedikit perlambatan bisa terjadi, tapi bila booster rem bermasalah maka pengemudi membutuhkan gaya lebih besar untuk dapat melakukan perlambatan” ucap Eko kepada Kompas.com, Selasa (6/2/2024).
Eko mengatakan booster rem bekerja berdasarkan kevakuman di dalam mesin. Ketika mesin menyala, secara otomatis daya hisap saluran masuk dari ruang bakar sangat tinggi. Nah, gaya hisap itu lah yang dimanfaatkan untuk memperingan pedal rem.
“Untuk mencegah terjadinya kecelakaan di jalan, sebaiknya performa booster rem selalu diperiksa, dengan demikian kemampuan rem selalu optimal, gejalanya sedikit berbeda dengan rem blong, ini lebih keras pedalnya,” ucap Eko.
Eko mengatakan untuk memastikan booster rem prima, pengguna bisa memeriksanya dengan cara mengocok pedal rem beberapa kali ketika mesin mati. Setelah itu biarkan kaki tetap menggantung di atas pedal rem lalu nyalakan mesin.
“Jika pedal rem turun dengan sendirinya seiring nyala mesin, maka booster rem bekerja dengan baik,” ucap Eko.
Selang booster akan terhubung ke intake manifold untuk mengambil daya hisap. Gaya hisap itu akan digunakan sebagai penambah tenaga pengereman pada mobil. Sehingga, pedal rem menjadi lebih ringan tapi gaya yang dihasilkan untuk menekan kampas rem besar.
Jika, tiba-tiba pedal rem menjadi keras, itu mungkin saja ada masalah pada fungsi booster rem. Segera minta pertolongan kepada montir untuk datang ke rumah. Karena kendaraan tanpa booster rem yang prima cukup berbahaya bila dijalankan, rem menjadi tidak pakem.
“Kalau ngempos sih tidak, tapi daya pengereman menjadi berkurang atau kurang pakem (bila booster rem bermasalah),” ucap Eko.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/02/07/121200515/coba-cek-ini-jika-pedal-rem-mobil-terasa-keras-saat-dioperasikan