Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Loyalitas Merek pada Pembeli Mobil Listrik Indonesia Luntur

JAKARTA, KOMPAS.com - Sudut pandang konsumen dalam mempertimbangkan pembelian mobil listrik di Indonesia mengalami perubahan. Karakter loyalitas merek yang kerap jadi andalan merek-merek tradisional otomotif mulai luntur seiring masifnya era elektrifikasi.

Faktanya,  saat ini banyak produsen atau merek kendaraan ramah lingkungan yang masuk ke pasar, bukan dari merek penguasa pasar atau bisa dikategorikan sebagai yang terlaris di Indonesia. Sebut saja Toyota atau Nissan.

Bahkan, dikatakan Ketua Komunitas Mobil Elektrik Indonesia (Koleksi) Arwani Hidayat, saat ini merek bukanlah aspek utama dalam konsumen membeli mobil listrik melainkan jarak tempuh dan fitur.

"Dulu, membeli mobil pasti akan melihat pada brand tertentu. Tentu itu masih jadi pertimbangan, namun sekarang orang lebih mengutamakan jarak tempuh dan fitur atau teknologi," kata Arwani kepada Kompas.com, Selasa (30/1/2024).

Teknologi dimaksud, mencakup spesifikasi mobil seperti besaran KWh, daya yang mampu dihasilkan, sampai kelengkapan fitur keamanan aktif maupun pasif.

Faktor lainnya ialah harga, di mana berkat hadirnya insentif pemerintah melalui pembebasan tarif PPnBM dan pemotongan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10 persen, membuat persaingan semakin ketat.

"Kemudian baru merek atau brand-nya dan aftersales, termasuk servis serta ketersediaan komponen. Program garansi juga tidak luput ya dari perhatian apalagi yang menyangkut baterai," ucap Arwani.

"Namun walau pabrikan memberikan garansi baterai seumur hidup tapi jarak tempuh dan fitur-nya minim, tetap kalah (laku) juga," lanjutnya.

"Jadi pembeli mobil listrik menurut saya sudah mengerti bahwa ketika membeli kendaraan, itu bukan dijadikan sebagai barang investasi, tapi barang konsumsi karena setiap saat keluar model baru terus. Maka, pola pikirnya juga berubah," tutup dia.

https://otomotif.kompas.com/read/2024/01/31/080200815/loyalitas-merek-pada-pembeli-mobil-listrik-indonesia-luntur-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke