KLATEN, KOMPAS.com - Tampilan mobil modifikasi memang terbilang unik dan tidak ada habisnya. Mulai dari ubahan sederhana yang bisa dipakai harian sampai ekstream yang mengakibatkan fungsionalitas terbatas karena bentuk.
Salah satu bagian mobil yang kerap dimodifikasi adalah roda, yakni ubahan bentuk pelek dan ban. Profil ban dibikin tipis sementara diameter pelek lebar. Bahkan ada jenis modifikasi ban donat untuk mempercantik tampilan.
Tampilan ban menjadi tidak wajar karena tampak lebih mengembung dan menonjolkan garis lingkar pelek. Sehingga, ketika mobil pakai ban ini tampilan desain pelek akan lebih tampak.
On Vehicle Test Manager PT Gajah Tunggal Tbk Zulpata Zainal mengatakan, penggunaan ban donat sebetulnya sah-sah saja. Tetapi tidak disarankan untuk digunakan sehari-hari karena produsen ban sebenarnya tidak memproduksi ban khusus yang bentuknya donat.
“Ban donat merupakan hasil kreatifitas dengan pemakaian pelek lebih lebar daripada ukuran ban, hingga bagian samping ban tertarik menimbulkan bentuk lebih membulat dan ceper guna memperlebar luas penampang ban yang menapak di jalan, biasanya ini terjadi pada camber negatif,” ucap Zulpata kepada Kompas.com, Rabu (1/1/2024).
Zulpata mengatakan gaya modifikasi memang sering dijumpai menggunakan ban bulat dan camber negatif. Hal itu akan membuat ground clearance mobil lebih kecil dengan profil ban dialihfungsikan sebagai tapak.
Gaya modifikasi tersebut tentu mendukung aspek keindahan tampilan mobil, tapi Zulpata tidak memungkiri bahwa ubahan tersebut membuat mobil kurang nyaman saat dioperasikan.
“Secara teknis tentu ini tidak disarankan untuk dipakai sehari-hari, karena peruntukan dinding samping ban seharusnya untuk meredam benturan dari permukaan jalan, nah jika ditarik seperti itu maka fungsinya menjadi hilang” ucap Zulpata.
Menurut Zulpata, pemakaian ban tidak sesuai dengan ukurannya berpotensi merusak ban tersebut. Sehingga, dalam memodifikasi perlu mempertimbangkan hal tersebut.
“Bagian samping ban yang ditarik paksa akan mengalami kelelahan atau fatigue yang berlebihan. Kondisi parahnya bagian tersebut akan rusak atau benangnya putus,” katanya.
Jika hal tersebut terjadi, maka fungsi ban untuk meredam getaran pada mobil tidak akan optimal lagi. Efeknya, ban mobil menjadi rawan pecah karena ada beberapa bagian ban yang tidak kuat menahan tekanan udara.
Zulpata menambahkan ukuran ban sebenarnya sudah ada aturannya. Untuk pelek dengan lebar tertentu harus sesuai dengan ukuran bannya. Termasuk juga untuk model ban yang dimodif dengan camber negatif. Hal itu akan membuat ban aus tidak merata.
“Modifikasi ban donat tidak masalah, tapi selaku produsen ban tentu akan menyampaikan kemungkinan atau risiko bila ada ketidaksesuaian, karena akan ada fungsi lain yang dikorbankan terkait kenyamanan dan durability-nya,” ucap Zulpata.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/01/03/120200215/kelebihan-dan-kekurangan-mobil-pakai-ban-donat