Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ulasan Lengkap Volta 401, dari Desain sampai Biaya Kepemilikan

JAKARTA, KOMPAS.com - Redaksi Kompas.com dapat kesempatan mengetes motor listrik Volta 401 yang dibanderol Rp 9,95 juta. Motor yang kerap digunakan untuk ojek online ini pakai Sistem Ganti Baterai (SGB) alias swap.

Pada tulisan kali ini, kami akan bahas lengkap Volta 401, dari sisi desain, spesifikasi dan fitur, konsumsi daya, rasa berkendara, sampai biaya kepemilikan.

Desain Volta 401

Pertama, secara keseluruhan Volta 401 tampilannya seperti skuter matik pada umumnya. Desainnya agresif dengan sudut-sudut tajam, tapi jadi nilai tambah buat yang suka motor listrik yang sporty.

Ada beberapa hal yang kami kurang sukai dari desain Volta 401, seperti bagian bawah dek yang terkesan kosong. Selain itu, bagasinya kurang lega kalau dua slot baterai diisi semua, kalau cuma satu, maka lumayan besar.

Kami suka desain motor yang sporty ditambah deknya yang lega membuat pengendara leluasa menaruh kakinya. Posisi Dek agak tinggi dan joknya rendah, pengendara dengan tinggi di atas 170 cm merasa agak jongkok karena posisi bokongnya lebih rendah dari lutut.

Spesifikasi dan Fitur Volta 401

Volta 401 punya panjang 1.920 mm, lebar 680 mm, dan tinggi 1.100 mm. Kalau dibandingkan dengan skutik biasa, contoh Honda Vario 160, Volta 401 ukurannya hampir sama.

Volta 401 yang reguler memakai baterai lithium 64V 21Ah, jarak tempuh dari baterai penuh adalah 60 km, tapi tersedia dua slot baterai di bagasi, jadi bisa menempuh 120 km.

Dinamo Volta 401 pakai model hub alias di roda belakang. Kekuatannya mencapai 1.500 Watt dan punya kecepatan puncak 60 Kpj, masih cukup buat pakai harian, bukan untuk kebut-kebutan.

Pada bagian lampu-lampu, semuanya sudah LED, bahkan ada lampu senja di bagian bawah lampu utama. Soal kaki-kaki, suspensi depan teleskopik, yang belakang model shockbaker ganda, ban berukuran 12 inci.

Soal fitur, bisa dibilang Volta 401 sangat sederhana, paling ada colokan USB di depan. Kemudian tersedia tiga pilihan mode berkendara yang membatasi kecepatan serta tombol untuk mundur.

Selain itu, seperti kebanyakan motor listrik, Volta sudah dilengkapi dengan remot dan bisa dipakai untuk menyalakan, alias keyless. Remot tadi juga sudah dilengkapi dengan alarm, sehingga kalau tersenggol saat parkir, akan mengeluarkan suara bising.

Volta 401 punya posisi berkendara yang agak tanggung, terutama buat pengendara dengan tinggi badan di atas 170 cm. Joknya rendah tapi deknya tinggi, membuat ketika duduk agak jongkok.

Tapi untuk tangan, posisinya cukup rileks, motornya mudah dikendalikan di tengah-tengah macet. Cuma posisi duduk yang agak jongkok tadi membuat badan agak pegal setelah berkendara lebih dari 40  menit.

Kemudian soal performa, Volta 401 memakai dinamo dengan tenaga 1.500 Watt yang sebenarnya sangat cukup buat harian. Tersedia tiga mode berkendara, 1, 2, dan 3 yang cuma membatasi kecepatannya, paling cepat bisa 60 Kpj.

Soal respons gas, sangat responsif buat dipakai harian, cuma kecepatan puncaknya yang tidak terlalu tinggi. Karakter dinamonya adalah dia akan mati saat tuas rem ditarik, jadi perlu adaptasi kalau biasanya pakai skutik konvensional.

Sektor kaki-kaki bisa kami kasih jempol, bantingannya nyaman buat berkendara sendiri, tidak keras. Kalau boncengan, kemungkinan bisa lebih empuk lagi dengan adanya tambahan beban di belakang.

Menghitung konsumsi dayanya, dari baterai 1.344 Watt dan kami pakai jalan sejauh 28,7 km dan sisa baterai dari penuh adalah 46 persen. Kalau dihitung, dari jarak tempuh yang dicapai, motor memakai 54 persen tenaga atau sekitar 725,76 Wh dari kapasitas baterai.

Diperkirakan dengan cara berkendara yang sama serta bobot pengendara 80 Kg, kemungkinan jarak tempuh Volta dengan baterai penuh bisa mencapai 53,1 km, tidak berbeda jauh dari klaim Volta (60 km).

Total biaya kepemilikan yang kami buat berdasarkan servis rutin, tagihan listrik selama mengecas dalam setahun, dan pajak tahunan. Sebenarnya buat servis, Volta tidak meminta pemiliknya untuk melakukan servis rutin di bengkel.

Cuma untuk jaga-jaga, bisa mendatangi bengkel motor listrik buat pengecekan setiap dua bulan sekali, biayanya sekitar Rp 100.000. Maka setahun, biaya perawatannya bisa sampai Rp 600.000, belum termasuk ganti ban dan kampas rem.

Sedangkan untuk listrik, Volta punya kapasitas baterai lithium 64V 21Ah atau sekitar 1.344 kWh. Anggapannya, dengan jarak tempuh 60 km, pemilik Volta mengecas motornya setiap hari dalam setahun.

Kalau dihitung, biaya listrik 1 kW adalah Rp 1.444,7 maka untuk mengecas Volta 401 butuh biaya Rp 1.942. Maka dalam satu tahun, biaya yang dihabiskan buat mengecas adalah Rp 709.000.

Terakhir buat pajak tahunan, Volta 401 yang kami pinjam Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dikenakan Rp 24.600. Setiap tahun, jumlah yang dibayarkan adalah PKB ditambah SWDKLLJ atau Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan sebesar Rp 35.000, maka totalnya jadi Rp 59.600.

Maka, biaya kepemilikan Volta 401 dalam setahun adalah Rp 1.368.600. Kalau dibagi per bulannya cuma Rp 114.050 dan per harinya enggak sampai Rp 3.800. Apa boleh semurah itu?

https://otomotif.kompas.com/read/2023/12/16/090200515/ulasan-lengkap-volta-401-dari-desain-sampai-biaya-kepemilikan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke