JAKARTA, KOMPAS.com - Charged Indonesia, memiliki pabrik dengan kapasitas produksi yang cukup besar, yakni 230.000 unit per tahun.
Kapasitas produksi sebanyak itu ternyata tak hanya untuk memenuhi pasar domestik, tapi juga untuk permintaan dari luar negeri.
Charged Indonesia memiliki pabrik produksi di Cikupa, Tangerang, dengan lahan seluas 16.000 meter persegi.
Pabrik ini juga menjadi gudang penyimpanan, pengujian kualitas, serta fasilitas riset dan pengembangan.
Stephanus Widi, CCO Charged Indonesia mengatakan, dengan kapasitas sebesar itu, Charged juga tentunya akan melakukan ekspor.
"Jadi, kami ini menjadi pusat produksi untuk motor-motor ini, bukan hanya untuk Indonesia, tapi juga untuk Asia Tenggara," ujar Widi, kepada wartawan, saat ditemui di Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2023, belum lama ini.
Widi menjelaskan, pihaknya saat ini sudah melakukan ekspor ke negara tetangga, seperti Vietnam, Malaysia, Singapura, dan beberapa negara lainnya.
"Saat ini, kami baru rilis tiga. Kami juga akan merilis produk-produk lainnya. Tentunya, sesuai dengan kebutuhan masing-masing di sana (negara tujuan)," kata Widi.
"Kami sudah mulai ekspor dari Mei lalu. Model paling banyak diminati adalah Rimau dan Maleo. Sebab, Anoa ini spesifik untuk angkutan logistik," ujarnya.
Tahun depan, Charged Indonesia rencananya akan merilis tiga motor listrik baru. Beberapa di antaranya adalah motor sport naked Charged Ndara dan motor trail Charged Senta.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/10/31/112200915/selain-pasar-lokal-motor-listrik-charged-juga-dikirim-ke-negara-tetangga