JAKARTA, KOMPAS.com - Premenstrual Syndrome (PMS) menjadi kenyataan yang harus dihadapi setiap wanita. Ketika sedang menstruasi, sebagian besar perempuan akan mengalami sejumlah gejala fisik dan emosional, bahkan tidak jarang mempengaruhi performa dan kenyamanan saat mengemudikan mobil.
Lalu apakah dengan gejala tersebut, membuat wanita yang sedang PMS menjadi masalah ketika mengemudi?
Roslianna Ginting, Training Director The Real Driving Centre (RDC) mengatakan, tidak ada masalah ketika wanita sedang PMS mengemudikan mobil, selama gejala-gejala yang dialami di tahap ringan.
“Kita bisa melakukan penilaian terhadap diri sendiri,” ungkap Roslianna kepada Kompas.com belum lama ini.
“Jika mengalami tanda-tanda yang membahayakan misalnya kram perut yang tidak bisa kita tangani, sakit kepala yang akut baru tidak boleh mengemudi. Dikarenakan dapat membahayakan pengemudi dan pengguna jalan lain,” kata Roslianna.
Menurut dia, ketika wanita sedang mengalami PMS dengan gejala yang parah sebaiknya tidak memaksakan diri, sebab dampak terberat bisa kecelakaan.
Roslianna juga mengatakan, apabila gejala tersebut terjadi disaat tengah mengemudi, yang harus dilakukan adalah menghentikan kendaraan di tempat aman dan jangan memaksakan diri untuk tetap melanjutkan perjalanan.
“Selama tanda-tandanya tidak mengganggu keselamatan, tidak memengaruhi kita mengendarai, aman,” jelas Roslianna.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/10/19/121200515/tips-aman-mengemudikan-mobil-bagi-wanita-yang-sedang-pms