Tak disangka, sedan listrik tersebut rupanya banjir pesanan di GIIAS 2023. Meski banderolnya menyentuh Rp 1,197 miliar on the road (OTR) Jakarta, Ioniq 6 mampu terpesan nyaris 200 unit selama pameran.
Head of Marketing Department PT Hyundai Motors Indonesia, Astrid Ariani Wijana, mengatakan, pihaknya melansir Ioniq 6 karena melihat segmen sedan listrik masih sedikit di Indonesia, pemainnya paling hanya merek Eropa.
"Jadi kalau seperti Hyundai sendiri pertama kami begitu masuk di Ioniq 5 kami main di crossover SUV yang retro model dan kalau kita lihat di pasar mobil listrik yang sedan, terus terang tidak banyak pemainnya mungkin kecuali pabrikan Eropa," ungkap Astrid di Solo, ditulis Kamis (31/8/2023).
Kalau dilihat dari segmentasi harga, maka Ioniq 6 sebetulnya masih lebih murah ketimbang rival. Sedan listrik Mercedes Benz contohnya, harganya tembus Rp 2 miliar lebih.
Mercedes Benz EQE 350+ Electric Art Line dibanderol Rp2,2 miliar, kemudian EQS 450+ Electric Line seharga Rp2,9 miliar, dan yang paling mahal yaitu EQS 450+ AMG Line seharga Rp3,4 miliar.
"Ya memang notabene memang mereka biasanya main di level itu jadi dari Hyundai kami melihat ada potensi untuk mengisi di sisi sedan dan kasih treatment beda dengan bikin itu keliatan lebih sporty istilahnya jadi itu salah satu alasan Ioniq 6 ada," ungkap Astrid.
Astrid mengatakan, pihakhya juga terkejut dengan pencapaian Ioniq 6 di GIIAS 2023. Sebab segmen sedan apalagi sedan listrik kurang dilirik di Indonesia jika dibandingkan dengan SUV atau MPV.
"Mengingat pada dasarnya bahwa segmen di Indonesia itu kan orang-orang lebih pilih ke SUV dibandingkan yang lain tapi kalo kita liat di BEV sendiri memang intinya tidak sekomplit tipe ICE," kata Astrid.
"Di mana kalo ICE istilahnya semua segmen tuh ada kotaknya mau dari paling bawah sampai atas pun sampai sedan SUV cross atau apapun itu sudah terpenuhi, tapi kalau di BEV kami memang melihat masih banyak yang bolong," ujarnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/08/31/174100415/peluang-hyundai-ioniq-6-gempur-sedan-listrik-asal-eropa