Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Benarkah Grafir Nopol di Kaca Spion Mobil Efektif Cegah Pencurian?

KLATEN, KOMPAS.com - Pencurian spion mobil kembali marak. Tidak sedikit aksinya terekam CCTV bahkan sejumlah pelaku juga sudah tertangkap oleh pihak keamanan.

Sayangnya, hal itu tidak membuat tindak kriminal tersebut surut. Seakan-akan pencurian spion mobil menjanjikan dan bisa dengan mudah meraup keuntungan secara instan.

Sejumlah pihak juga memberikan saran untuk menggrafir kaca spion agar pencuri kesulitan menjual hasil curiannya. Namun, apakah cara tersebut efektif?

Technical Leader Nasmoco Demak Eko Sulistyo mengatakan penggantian satu kaca spion mobil memang mahal.

“Satu gelondong kaca spion untuk Toyota Alphard sekitar Rp 7 jutaan belum termasuk cat, jika kaca spionnya saja sekitar Rp 1,5 jutaan,” ucap Eko kepada Kompas.com, Selasa (11/7/2023).

Eko mengatakan bagian spion mobil tidak hanya soal kaca spion, namun di dalamnya ada motor elektrik mirror yang dapat mengatur posisi kaca dari dalam kabin tanpa menyentuhnya.

Melihat rincian harganya, tentu dengan kaca spion tergrafir nomor polisi saja pelaku pencurian spion mobil tetap bisa mendapatkan keuntungan dengan menjual utuh. Apalagi, sudah ada penadahnya.

Dengan kata lain, menggrafir kaca spion tidak akan menyelesaikan masalah karena bagian termahalnya adalah motor elektrik mirrornya.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, kaca spion mobil dengan spesifikasi yang sama bisa dibuat oleh tenaga ahli dengan harga yang relatif lebih terjangkau daripada beli di bengkel resmi.

Pemilik Bengkel Poles Headlamp Supriyadi, mengatakan pihaknya bisa membuatkan kaca spion mobil dengan spesifikasi mendekati sempurna dengan budget lebih terjangkau.

“Spion mobil tentu saja pasti berjenis cembung agar cakupannya luas, meski barang tiruan kaca spion bisa dikatakan sama saja asal fungsi dan kualitasnya sama,” ucap Supriyadi kepada Kompas.com, Selasa (11/7/2023).

Alih-alih menggrafir kaca spion, Suparna, Kepala Bengkel Auto2000 Pramuka menyarankan untuk memanfaatkan fitur alarm.

Suparna mengatakan beberapa mobil keluaran baru biasanya sudah dilengkapi dengan sensor getar sebagai pelengkap pada alarm. Fitur ini pun dinilai cukup ampuh dalam membantu sistem pengamanan pada mobil.

Namun, sayangnya kebanyakan pemilik mobil justru memilih untuk tidak mengaktifkan fitur tersebut karena dianggap terlalu sensitif terhadap getaran.

“Namanya sensor getar memang sensitif terhadap gerakan, suara keras, dan lainnya, jadi kebanyakan orang memilih untuk mematikan. Padahal sensor tersebut bisa membantu mengamankan saat ada maling yang mencoba mendorong, membuka paksa kunci mobil, mengambil spion, sampai memecahkan jendela,” ujar Suparna dikutip dari Kompas.com, Selasa (11/7/2023).

Menurutnya, dengan mengaktifkan sensor tersebut minimal akan menghambat kerja maling saat akan mencuri. Bahkan bisa membuat maling memikirkan konsekuensi saat alarm menyala.

https://otomotif.kompas.com/read/2023/07/11/181200615/benarkah-grafir-nopol-di-kaca-spion-mobil-efektif-cegah-pencurian-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke