JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil modern zaman sekarang dibekali dengan teknologi yang canggih. Namun, dengan kecanggihan itu justru mobil disebut berpotensi kena serangan siber.
Sebagian mobil modern memiliki fitur yang terhubung ke internet. Sehingga, memperluas kemungkinan potensi serangan terhadap kendaraan itu sendiri, data yang dikumpulkannya, jaringan, serta sistem cloud yang mendukungnya.
Menurut Laporan Ransomware and Extortion Report 2023 yang dirilis oleh Unit 42 dari Palo Alto Networks, manufaktur dan teknologi canggih menempati posisi 5 teratas sebagai industri yang paling rentan menjadi target serangan pemerasan di kawasan Asia Pasifik dan global.
Alex Nehmy, Field Chief Security Officer - Critical Industries, Japan and Asia Pacific, mengatakan, transformasi digital, penerapan teknologi generasi terbaru, dan konektivitas pada kendaraan roda empat telah membuka beragam celah kerentanan yang dapat dieksploitasi oleh para pelaku kejahatan.
"Keamanan siber merupakan tanggung jawab bersama dalam memastikan keamanan kendaraan. Produsen, distributor, dan pelanggan memiliki peran masing-masing dalam keseluruhan proses siklus masa pakai kendaraan," ujar Alex, dalam keterangan resminya.
Untuk itu, pemilik kendaraan sebaiknya memberi perhatian ekstra pada kerentanan tertentu dari fitur canggih pada kendaraannya, seperti istem infotainment, unit kontrol elektronik (ECU), aplikasi dan port mobil, aplikasi pembuka pintu mobil tanpa kunci (keyless entry), serta risiko kemampuan mengakses kendaraan menggunakan kredensial pemilik sebelumnya.
Fitur-fitur ini berpotensi meningkatkan risiko keamanan bagi kendaraan. Pelaku serangan berpotensi membobol fitur dasbor mobil termasuk sistem kemudi dan rem, yang dapat menyebabkan gangguan pada pengoperasian mesin secara keseluruhan.
“Perusahaan manufaktur kendaraan bermotor perlu memiliki visibilitas yang berkelanjutan terhadap seluruh aset OT dan IoT mereka serta potensi risikonya," kata Alex.
"Mengadopsi pendekatan Zero Trust merupakan kunci untuk mempersempit kemungkinan serangan dan memastikan sistem manufaktur tersedia secara optimal,” ujarnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/06/28/170200815/mobil-dengan-teknologi-canggih-disebut-berpotensi-kena-serangan-siber