Wuling Air ev Bekas KTT ASEAN 2023 Dijual dengan Harga Khusus

JAKARTA, KOMPAS.com - Wuling Motors Indonesia bakal kembali memasarkan seluruh mobil listrik Air ev yang digunakan untuk mendukung mobilitas dalam gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2023 selama 9-11 Mei 2023 mendatang.

Kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) ini, sebagaimana dikatakan Marketing Strategy and Promotion Manager Wuling Motors Ricky Christian, bakal dijual dengan harga khusus.

"Sebelumnya kita juga sudah pernah support untuk gelaran KTT G20 tahun lalu. Setelah digunakan, kami jual. Nah, itu nanti unitnya ada penawaran khusus juga dan tentu, ada value khusus karena digunakan di KTT," kata Ricky di Jakarta, Jumat (5/5/2023).

Kendati belum dapat memastikan waktu dimulainya penawaran dimaksud dan kisaran harganya, Ricky menyebut Air ev bekas KTT ASEAN 2023 yang dilempar ke pasar tidak akan mengalami penyesuaian kembali.

Artinya, seluruh aspek termasuk livery sampai bagian interiornya, akan sama persis dengan yang digunakan sepanjang acara kenegaraan tersebut.

"Kemarin itu peminatnya banyak sekali. Kami baru distribusi ke diler, sekitar satu minggu sudah full booking. Dan menariknya, kebanyakan livery KTT G20 itu tidak dicopot," ujar Ricky.

Untuk diketahui, Wuling Motors menyerahkan total 51 unit Air ev rakitan Indonesia guna mendukung mobilitas selama KTT ASEAN 2023.

Selama gelaran tersebut mobil ditugaskan sebagai kendaraan resmi para delegasi yang berasal dari Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, Kamboja, dan Timor Leste.

Selain itu, Air ev pun akan mendukung keperluan mobilitas organisasi internasional yang turut hadir di KTT ASEAN 2023 Labuan Bajo.

Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara Setya Utama, mengatakan, pihaknya menyambut baik dukungan dari Wuling terhadap KTT ASEAN 2023.

“KTT ASEAN 2023 adalah showcase yang penting bagi kita untuk menunjukkan keseriusan Indonesia dalam bertransisi menuju energi bersih dan Wuling menjadi bagian penting dalam ekosistem mobil listrik di Indonesia,” ucap Setya.