JAKARTA, KOMPAS.com - Teknik mengemudi bagi pemula memang bisa dipelajari sendiri. Bahkan, para pegiat otomotif menyajikan materi dasar untuk latihan.
Namun, tetap saja awal belajar diwajibkan adanya pendamping. Risiko belajar mengemudi bagi pemula sangat besar, baik bagi diri sendiri maupun pengendara lainnya. Disamping risiko, lokasi berlatih mengemudi yang aman diharapkan menghindari kecelakaan.
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, kemampuan menguasai kendaraan, dan pemahaman risiko pengemudi pemula bisa diasah di tempat terbuka yang luas.
Contohnya, parkir paralel tentu tidak bisa dipraktekkan pada kondisi ramai dan ruang gerak yang terbatas. Hal itu dikhawatirkan akan merugikan pengguna kendaraan lainnya.
"Belajar mengemudi tempatnya harus sepi, luas, dan jauh dari tempat hilir mudik kendaraan. Pengemudi pemula kadang kaget, refleks berhenti, atau belok ke kanan atau kiri, belum menguasai," ucap Sony.
Pada tahap awal, Sony mengatakan, pengemudi yang turun ke jalan raya, akan menemui banyak masalah, terutama belum paham aturan dan etika aman berkendara.
Namun demikian, demi belajar, sebagian memilih berlatih di kompleks perumahan. Padahal sangat berbahaya, anak-anak yang bermain terkadang mengacaukan konsentrasi pengemudi yang masih tahap mengasah keterampilan.
"Kelihatannya sepi, tapi anak-anak kan bermain di jalan. Enggak mungkin refleks pengemudi pemula cekatan merespon rem mendadak dan sebagainya," ucap Sony.
Untuk menghindari hal-hal buruk, Sony mengingatkan, lokasi yang digunakan berlatih sebaiknya di survei dahulu. Misalnya, tempat parkir yang luas tetap berisiko terutama bila berada di dekat pintu keluar dan masuk utama kendaraan.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/02/24/091200515/bahaya-jangan-belajar-mengemudi-langsung-di-jalan-raya