JAKARTA, KOMPAS.com - Hyundai Ioniq 5 jadi salah satu mobil listrik yang banyak diminati. Namun, belum lama ini salah satu penggunanya mengungkapkan kekecewaannya pada Ioniq 5 dan pelayanan dari salah satu diler Hyundai.
Diketahui dari unggahan milik akun Instagram @kaisarantonn, dirinya mengalami kecelakaan karena ada malfungsi pada fitur Forward Collision Assist (FCA).
"Cruise control mati, digas juga enggak, lagi i-Pedal, FCA bunyi hampir nabrak angkot. Gue angkat kaki dari gas mau injak rem, pas rem belum kepencet sepersekian detik itu kok mobil malah kayak lompat ngegas malah nyundul, kan kesal ya? Mana FCA-nya?" ujar Anton, dalam unggahannya.
Anton menuliskan, dalam kejadian yang mirip, dia juga memiliki Creta tipe tertinggi. Tapi, tidak pernah mengalami masalah serupa. Dia pun menyayangkan justru pada Ioniq 5 yang harganya dua kali lipat dari Creta malah bermasalah.
Anton menceritakan, dirinya sudah mengajukan keluhan ke tenaga penjual Hyundai yang menawarkan mobil tersebut pada dirinya. Dia juga sudah mengajukan klaim asuransi Multi Artha Guna, asuransi yang banyak disarankan oleh tenaga penjual Hyundai.
Selain itu, Anton juga menuliskan, pihak asuransi dan diler Hyundai Simprug menyebutkan bahwa komponen yang rusak tersedia penggantinya.
"Tapi, Hyundai Simprug enggak mau mengeluarkan part itu kalau itu klaim asuransi. Jadi, maunya kalau yang bayar cash pribadi baru mau ngasih," ujarnya.
Anton mengatakan, kalau melalui klaim asuransi, dirinya harus menunggu komponen tersebut dari Korea Selatan dan bisa memakan waktu hingga dua bulan.
"Saya mengeluh ke orang HMID (Hyundai Motor Indonesia) service manager, katanya ready dan bisa dalam 3 hari. Tapi, Hyundai Simprug tetap menolak," kata Anton.
Saat dihubungi Kompas.com, Anton mengatakan, dia mengeluhkan sistem komputer Hyundai Ioniq 5 yang error. Lalu, pihak HMID yang diam saja tidak mau membantu investigasi dan tanggung jawab atas sistemnya yang buruk.
"Pihak Hyundai Simprug yang buruk dalam menangani kerusakan yang disebabkan sistem mobil Hyundai sendiri, ini kan kecelakaan karena sistem kacau, bukan salah saya," kata Anton.
Anton berharap pihak HMID mau gerak cepat untuk memperbaiki kerusakan pada mobilnya. Sebab, menurutnya, kecelakaan tersebut terjadi karena kerusakan dari sistem Ioniq 5, bukan karena kesalahannya.
Kompas.com sudah meminta tanggapan dari pihak HMID, dengan menghubungi Chief Operating Officer HMID Makmur, tapi belum mendapatkan jawaban.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/02/21/152802615/cerita-pengguna-hyundai-ioniq-5-kecelakaan-karena-fitur-tak-berfungsi