Konsumsi BBM Toyota Vios di Dalam dan Luar Kota, Capai 12 Kpl

JAKARTA, KOMPAS.com - Generasi terbaru Toyota Vios yang dibawa ke Indonesia dari Thailand jelang akhir tahun lalu, menghadirkan sejumlah aspek menarik.

Salah satunya, ialah penggunaan mesin 2NR-VE bertransmisi CVT baru dengan platform Daihatsu New Global Architecture (DNGA) yang lebih ringan. Sehingga membuat tingkat konsumsi BBM menjadi semakin hemat.

Dari klaim PT Toyota Astra Motor (TAM), berdasarkan pengetesannya terdapat selisih 3 liter per liter dibanding model Vios sebelumnya yaitu sampai di atas 20 kilometer per liter (kpl).

Lantas benarkah demikian? Penasaran, redaksi Kompas.com pun langsung menjajal dan membuktikan klaim tersebut. Pengujian dilakukan di ruas dalam dan luar kota sehingga bisa mendapatkan data lebih komperhensif.

Pada dapur pacunya, Vios generasi keempat menggunakan mesin 2NR-VE dengan kapasitas 1.496 cc, 4 silinder, DOHC, dual VVT-i, yang mampu untuk menghembuskan tenaga 104 dk dan torsi maksimum 138 Nm.

Meski sebenarnya tenaga mobil menjadi lebih kecil 3 dk dari sebelumnya, tetapi ketika berjalan di ruas dalam kota Vios malah semakin agresif. Sebab, torsi mobil sudah naik jadi 138 Nm.

Secara keseluruhan, tidak ada kesulitan berarti ketika berkendara Vios di dalam kota, yang padat sekalipun. Rasa nyaman atas sedan dengan dimensi cukup luas begitu terasa.

Dengan pemakaian normal, yaitu media hiburan dan air conditioner (AC) aktif pada suhu serta blower paling rendah, konsumsi BBM Vios di jalur perkotaan (tidak menggunakan tol) mencapai 10,6 kpl.

Data tersebut diperoleh dengan total jarak 59,7 kilometer dengan kondisi ruas jalan yang sibuk yaitu pukul 17.30 WIB.

Rute yang dipilih ialah Bekasi-Kalimalang-Cawang-Senayan, memutari Jakarta Selatan, lalu masuk Simprug, Pondok Indah, sampai Lebak Bulus dan Ciputat.

Sementara untuk pengetesan luar kota, jarak yang diambil ialah 158,8 km. Melintasi jalur kombinasi yakni arteri dan tol, tercatat rata-rata konsumsi dari Vios ialah 12 kpl, tidak jauh berbeda ketika dipakai di dalam kota.

Sebagai informasi, selama pemakaian pengemudi tidak menerapkan gaya berkendara eco-driving. Pengendaraan benar-benar normal yang mana tidak selalu menahan pedal gas walau jalanan kosong guna menjaga putaran mesin stabil.