Oleh karena itu, berbagai cara dilakukan oleh para PO untuk merebut hati pasar. Pertarungan dalam persaingan bisnis bus AKAP juga terjadi dari PO yang berbasis di Jawa Timur seperti PO Eka - Mira, PO Sugeng Rahayu dan PO Akas.
Lalu layanan bus AKAP mana yang paling unggul sebagai PO asal Jawa Timur?
1. PO Eka dan Mira
Berdasarkan keterangan di laman traveloka.com, PO Eka dan Mira dimulai sejak 1971. Sebelumnya, layanan bus ini bernama PO Flores dan PO Surya Agung.
Kala itu, PO asal Mojokerto ini memberikan layanan kelas ekonomi dengan bus Flores, dan layanan ekonomi AC dengan bus Surya Agung.
Namun, dikutip dari Kompas.com, pada tahun 1981, PO Flores kerap mengalami kecelakaan ditabrak kereta api dan menimbulkan banyak korban jiwa. Oleh karena itu, trayek PO Flores dibatasi sehingga penumpang kian berkurang.
Akhirnya, pihak manajemen PO Flores membuat PO Eka dan Mira untuk mengisi rute Surabaya - Solo yang dihentikan trayeknya.
Nama Eka dan Mira ini sebenarnya mengambil dari nama anak kandung Fendi Haryanto selaku pemilik PT Eka Mira Prima Sentosa.
Bus Eka biasanya diberangkatkan dari Surabaya pagi sampai sore sedangkan bus Mira memiliki jadwal keberangkatan dari sore hingga pagi. Akhirnya, pada 1992 manajemen menjual PO Flores dan Surya Agung untuk meremajakan armada PO Eka dan Mira.
Meski pada awalnya PO Eka dan Mira melayani kelas ekonomi, namun pada 1993, PO Eka berbagi di segmen kelas Patas (Cepat Terbatas) dan sekarang dikenal dengan Eka Cepat. Sedangkan PO Mira tetap di kelas Ekonomi dan sekarang menjadi AC Tarif Biasa (ATB).
Untuk bus Eka menyediakan pelayanan AC, toilet, TV, makanan gratis, air mineral, Wi-Fi dan charging point.
2. PO Sugeng Rahayu
Melansir dari Wordpress PO Sumber Group, PO Sumber Kencono didirikan oleh Setyaki Sasongko di Sidoarjo, Jawa Timur pada 1981.
Bermula dari enam unit bus, kala itu PO Sumber Kencono melayani perjalanan Surabaya, Solo, Madiun, dan Yogyakarta dan terus berkembang.
Bahkan pada tahun 2005, 2007 dan 2008, PO Sumber Kencono mendapatkan penghargaan dari Menteri Perhubungan sebagai salah satu perusahaan yang memberikan pelayanan terbaik selama penyelenggaraan angkutan lebaran.
Namun, posisi puncak dari PO Sumber Kencono mulai menurun pada 2009 sampai 2011. Pada periode ini PO Sumber Kencono mengalami kecelakaan, bahkan sampai menghilangkan puluhan nyawa dan membuat penumpangnya berkurang.
Ini merupakan menjadi masa kelam PO Sumber Kencono karena mendapatkan sanksi pengurangan armada sebanyak 40 persen selama satu minggu.
Akhirnya, Setyaki menyiapkan nama baru pengganti Sumber Kencono, yakni menjadi Sumber Selamat dan Sugeng Rahayu. Pada 2012, Sumber Kencono mulai dihilangkan.
Selain itu, manajemen juga membuat sanksi bagi para pengemudi yang mengalami kecelakaan, ugal-ugalan, dan melanggar batas kecepatan. Hasilnya, perlahan jumlah kecelakaan mulai berkurang dan kembali dipercaya oleh masyarakat.
Untuk menunjang kenyamanan penumpang selama perjalanan, bus Sugeng Rahayu menyediakan fitur dan fasilitas AC, air mineral gratis,musik, charging point, lampu membaca, toilet dan GPS.
3. PO Akas
PO Akas adalah singkatan dari perusahaan otobus Ali Karman Amat Saudara dan pertama kali berdiri di Probolinggo tahun 1956.
Berdasarkan laman redbus.id, pada 1976, PO Akas dibagi menjadi 4 grup, yakni PO Akas I, PO Akas II, PO Akas III, dan PO Akas IV. Terbaginya 4 grup tersebut berdasarkan pengelolaan masing-masing penerus dari pendiri PO Akas.
Berbasi di Probolinggo, hingga saat ini PO Akas telah memiliki 19 bus dengan 8 rute untuk perjalanan pulang-pergi. Trayek yang dilayaninya adalah wilayah Pulau Jawa, seperti Sumenep (Madura) ke Surabaya dan sebaliknya.
Rute lainnya adalah Probolinggo ke Sumenep, Surabaya ke Pamekasan, dan lain-lain. Tak hanya menyediakan moda transportasi umum, bus Akas juga menyewakan jenis bus khusus untuk pariwisata.
Adapun armada yang digunakan adalah kelas eksekutif berkonfigurasi tempat duduk 2-2 dengan fasilitas AC, reclining seats, leg rests, makan gratis, TV, dan toilet.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/02/01/144100415/persaingan-po-bus-akap-jawa-timur-sugeng-rahayu-lawan-mira-dan-eka