JAKARTA, KOMPAS.com - Populasi mobil listrik di Indonesia terus bertambah seiring dengan para produsen otomotif meluncurkan model baru. Bahkan ke depan trennya bakal bergeser dari kendaraan bermesin konvesional ke elektrifikasi.
Apabila kondisinya seperti itu, maka industri pendukung lainnya juga harus menyesuaikan, termasuk penyedia aksesori. Sebab, pasti ada penyesuaian lagi terutama dalam pemasangan komponen tambahan.
Salah satunya, yaitu pemasangan kaca film pada mobil listrik ternyata tidak boleh sembarangan. Apabila ceroboh, maka ada komponen yang rusak pada mobil listrik tersebut, dan akibatnya fatal.
"Jadi memang tidak bisa sembarangan. Sudah kita pelajari dan benar-benar harus berhati-hati dalam instalasi pemasangan kaca film pada mobil listrik," ujar Andi Setiawan, Presiden Direktur PT Global Auto International (GAI) di Cakung Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (29/11/2022).
Andi memberikan contoh, ketika memasang kaca film pada Wuling Air ev yang tidak boleh asal karena terdapat sensor dibagian pintu dan dashboard yang tidak boleh terkena air. Akan tetapi, karena para pekerjanya sudah terlarih dan mempelajari dengan baik, maka sejauh ini tidak ada masalah.
"Yang ditakutkan itu yang memasang kaca filmnya tidak tahu apa-apa soal mobil listrik, jadi main asal pasang saja. Kalau seperti itu bisa berbahaya. Jadi tentunya ada teknis khusus dan pemahaman yang beda dengan mobil biasa," ungkap Andi.
Perlu diketahui, produk kaca film asal Jepang, ICE-µ Premium Window Film ini juga telah resmi menjadi kaca film OEM pada Wuling Air ev. Bahkan, merek seperti Mitsubishi, Mazda, Honda, dan Volvo pun menggunakan kaca film ICE-µ.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/11/30/101200415/pasang-kaca-film-di-mobil-listrik-tidak-boleh-sembarangan