JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun 2022 menjadi musim ke-20 Andrea Dovizioso balapan di MotoGP. Sudah banyak momen yang dilaluinya dalam kelas utama ini.
Banyak perubahan yang dialami, mulai regulasi, evolusi motor, pergantian pemasok ban, teknologi, dan lainnya. Termasuk anggapan bahwa satu sirkuit lebih cocok dengan motor tertentu.
"Hal itu berubah dibandingkan dengan pengalaman saya atau tahun-tahun di mana Anda datang ke trek dan tahu bahwa trek tersebut akan lebih cocok dengan motor ini atau motor itu. Hal itu tidak berlaku lagi," ujar Dovizioso, dikutip dari Speedweek.com, Rabu (15/6/2022).
Menurutnya, saat ini yang berpengaruh adalah pebalap mana pun yang kuat, yang bisa membalap hingga limit motornya sendiri. Pebalap tersebut yang akan membuat perubahan, meskipun rekan setimnya menggunakan motor yang sama.
"Jika Anda melihatnya, hanya Ducati yang kurang lebih bisa mengatur delapan motor menjadi kompetitif. Untuk merek lainnya, Anda bisa lihat wakilnya ada di urutan pertama dan yang lainnya bisa urutan kedelapan. Itu menunjukkan MotoGP sudah berubah," kata Dovizioso.
Namun, menurut pebalap yang paling senior di MotoGP ini, ban bukan menjadi penyebab utamanya. Menurutnya, perubahan paling terasa sejak 2020.
"Saya tidak lagi melihat sirkuit yang cocok dengan motor tertentu. Itu lebih kepada pebalap yang memiliki feeling bagus tentang motor dan bisa selalu kompetitif," ujarnya.
Dovizioso menambahkan, saat ini MotoGP juga lebih teknis. Sehingga, itu yang menjadi alasan teknisi sekelas Luca Marmorini, mantan teknisi Ferrari di Formula 1 (F1), dipanggil ke Yamaha.
"Itu juga mengapa saya katakan MotoGP sudah berubah, motor dikendarai secara berbeda sekarang. Ada banyak aspek berbeda yang dapat membantu pebalap, karena banyak teknisi terlibat, dan itu berhasil. Entah Anda suka atau tidak, itulah MotoGP sekarang," kata Dovizioso.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/06/15/110200215/banyak-berubah-dovizioso-sebut-motogp-makin-sulit-diprediksi