JAKARTA, KOMPAS.com - Panitia penyelenggara Formula E menyatakan bahwa ajang adu kecepatan mobil ramah lingkungan di Jakarta International E-Prix Cricuit (JIEC) Ancol, Jakarta Utara pada 4 Juni 2022 mendatang sudah rampung.
Hanya pengesahan homologasi yang akan dilakukan Formula E Operations (FEO) sesaat sebelum balapan dimulai. Namun dipastikan tidak akan ada ubahan signifikan terhadap layout sirkuit.
Jelang dimulainya laga, pihak penyelenggara menghadirkan berbagai kegiatan seperti ditampilkannya mobil replika Formula E saat car free day (CFD) akhir pekan ini.
"Sehingga calon penonton yang penasaran dan masih belum mendapat gambaran tentang Formula E, inilah mobil yang akan berlaga. Kita bawa replikanya ke khalayak ramai saat CFD," kata Ketua Pelaksana Formula E Jakarta, Ahmad Sahroni, Kamis (26/5/2022).
Ia mengatakan, mobil tersebut merupakan generasi kedua alias Gen-2 yang akan dipakai oleh para pebalap dalam seri Formula E tahun ini. Lalu generasi ketiganya, akan datang pada Oktober 2022 untuk Formula E 2023.
Perbedaan produk atau generasi mobil yang digunakan dalam ajang adu kecepatan ini karena adanya perkembangan teknologi dan metode baru yang terbaik untuk kelangsungan Formula E.
Pada mulanya, mobil yang digunakan untuk balapan dalam ajang Formula E menggunakan generasi pertama atau dinamai dengan Gen 1. Tapi mobil ini ditemukan kendala besar terutama perihal baterai.
Kapasitas baterai yang digunakan di mobil tidak terlalu besar, maka di tengah balap harus dilakukan pergantian kendaraan untuk melanjutkan hingga ke garis putaran akhir.
Seiring perkembangan, ditemukan skema yang lebih efisien selesaikan hal tersebut. Di mana, kapasitas daya penyimpanan baterai capai dua kali lipat dari mobil Gen 1.
Sehingga pada mobil Gen 2, tak ada lagi pertukaran mobil di tengah laga karena kehabisan baterai. Hanya saja, bobot mobil menjadi sedikit lebih berat yaitu 903 kilogram dengan bobot baterai 385 kg.
Meski begitu, mobil ini dimensinya masih cukup ramping dengan panjang 5.160 mm, atau lebih panjang 160 mm dari Gen 1, lebar mobil 1.770 mm atau lebih ramping 10 mm, dan tinggi mobil 1.050 mm.
Dari sisi tenaga, Gen 2 memiliki daya maksimal 250 kilowatt (KW) atau setara dengan brake horsepower 335 (BHP), lebih kencang dibandingkan dengan Gen 1 yang hanya memiliki maksimal daya 200 kw.
"Kecepatan maksimal mobil mencapai 280 kpj. Secara umum spesifikasi pabrikan itu sama, hanya beberapa bagian yang dibuat berbeda seperti teknologi diffuser udara," kata Sahroni.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/05/27/130604415/spesifikasi-mobil-balap-yang-akan-adu-cepat-di-formula-e-jakarta