JAKARTA, KOMPAS.com - Kia Grand Carnival menjadi salah satu mobil keluarga premium yang mampu menampung hingga 11 penumpang di pasar Indonesia.
Dengan berbagai sajian menarik, baik pada sektor eksterior, interior, fitur, sampai teknologi, mobil ini cukup pantas dipertimbangkan. Pasalnya, apa yang dimiliki Carnival tak kalah bila disandingkan dengan produk serupa dari merek lain.
Lantas bagaimana performa dan kenyamanan dari MPV bongsor yang dibanderol sebesar Rp 800 jutaan ini?
Guna melihat keandalan Grand Carnival, redaksi Kompas.com berkesempatan untuk menjajalnya beberapa waktu lalu meski dalam waktu yang cukup singkat.
Tidak hanya mencicipi sensasi berkendara, redaksi juga merasakan menjadi penumpang MPV bongsor asal Korea Selatan ini. Sehingga penarikan kesimpulan pengujian bisa lebih luas.
Saat pertama kali duduk di kursi pengemudi, kesan mewah cukup kental terasa. Apalagi untuk mendapatkan posisi berkendara yang egronomis begitu mudah karena semua aspek bisa diatur menyesuaikan postur tubuh, termasuk kemudi.
Menariknya, ada hal yang cukup menonjol, yakni head unit layar sentuh berdimensi 12,3 inci pada varian Premiere, sementara untuk varian Dynamic hanya 8 inci saja.
Terlebih, bagian terkait sudah bisa digunakan untuk konektivitas ponsel. Lalu, untuk mendukung hiburan di mobil, audionya didukung speaker lansiran Bose pada enam titik.
Menengok ke atas, ada dua sunroof tepat berada di jok depan dan di bagian tengah yang ukurannya lebih besar. Bagian ini terpisah karena terdapat blower AC di pilar B.
Tak berlama-lama, kami pun langsung menginjak pedal gas usai posisi berkendara disesuaikan dan mengenakan sabuk pengaman. Dan sangat mengejutkan, mesko bodinya bongsor, ternyata cukup responsif.
Diketahui, dapur pacu mobil ini dibenamkan mesin Smartstream Diesel Engine berkapasitas 2.151 cc, 4 silinder, CRDi, DOHC, 16 Valve. Berdasarkan data di atas kertas, tenaga yang dihasilkan mencapai 199 tp dengan torsi maksimum 441 Nm.
Kekuatan itu disalurkan pada kedua roda depan melalui transmisi otomatis 8-percepatan. Tak heran bila akselerasinya begitu responsif bahkan tak terasa ada gejala lemot walau dibawa ke wilayah perkotaan yang padat kendaraan.
Saat pedal gas ditekan lebih dalam, secara mengejutkan mesin tersebut langsung memberikan respons. Tetapi saat berada di putaran yang tinggi, terasa bahwa mobil tenaganya tak begitu mengisi.
Aspek menarik lainnya di Grand Carnival baru ini juga datang dari kesenyapan kabin, hampir tidak ada suara mengganggu yang masuk ke kabin meski sedang berkendara di kecepatan tinggi.
Cukup berbeda dengan pesaing terdekatnya, yaitu Hyundai Staria, terkadang suara ban masih terasa terdengar. Adapun bantingan suspensi, meski berstatus mobil diimpor ternyata setingannya masih cocok untuk kontur jalan di Indonesia.
Memang tidak begitu empuk, tapi hal tersebut bukan tanpa alasan karena dibuat untuk menekan efek limbung ketika bermanuver.
Adapun tentang jarak pandang pengemudi, begitu proporsional. Sebab, banyak teknologi bantuan yang disematkan khususnya ketika harus parkir di tempat yang terbatas.
Tapi bagi pengendara yang tidak biasa membawa mobil besar, memang perlu diakui ketika melihat pilar-C ke belakang cukup tricky. Jadi masih diperlukan penyesuaian beberapa waktu.
Saat duduk di kursi penumpang, rasa yang luas begitu terasa baik pada bagian leg room maupun head-room nya. Joknya pun memakai bahan yang sama di seluruh baris, jadi kenyamanannya tidak jauh berkurang.
Hanya saja pada baris belakang, sebagaimana mobil lainnya, ruang kaki tidak cukup luas. Jadi dalam perjalanan jauh baiknya hanya diisi anak-anak.
Untuk kenyamanan, tak jauh berbeda. Redaman suara dan bantingan tidak jadi persoalan. Apalagi seluruh kursi penumpang sudah diberikan USB-port.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/03/21/183100415/kencan-singkat-dengan-kia-grand-carnival-begini-rasanya