JAKARTA, KOMPAS.com - Pemakaian kaca film mobil kerap diangap masalah sepele. Tak sedikit pemilik mobil yang lebih mementingkan penampilan mobil ketimbang fungsi dari kaca film itu sendiri.
Salah satu yang sering terlihat ialah pemilik mobil menggunakan kaca film yang terlalu gelap. Padahal ini tidak direkomendasikan, sebab akan mengganggu visibilitas berkendara.
“Kaca semakin gelap atau kaca film yang semakin gelap maka akan semakin mengganggu terutama saat malam hari,” ujar Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana kepada Kompas.com, belum lama ini.
Kaca film gelap banyak dipilih karena dapat menyamarkan barang yang ada di dalam mobil. Karena itu kaca fim warna gelap kerap dipilih untuk melindungi isi kabin agar tidak dilihat orang dari luar mobil.
Padahal kata Sony hal tersebut tidak berpengaruh pada tindak kejahatan. Bisa jadi malah sebaliknya karena semakin membuat penjahat penasaran.
Oleh karena itu, kaca film gelap justru tak sedikit memancing kejadian mobil dibobol maling.
“Pertimbangan visibilitas dan blindspot tapi dari sisi aturan semua kaca. Apalagi kaca depan harus clear,” kata Sony.
Sony mengatakan, dari sisi keselamatan, kaca mobil yang baik memiliki tingkat kegelapan maksimal 25 persen. Jika lebih dari itu, tidak terlihat dari luar.
Aturan ini berlaku untuk semua kaca mobil, baik itu depan, samping, dan kaca belakang. Bila dihadapkan pada situasi menyetir di siang sangat terik, sebaiknya gunawan sun visor atau kaca film yang anti UV.
"Cara ini akan lebih aman daripada menggunakan kaca film yang gelap," ucap Sony.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/01/31/131200115/mobil-pakai-kaca-film-gelap-aman-dari-tindak-kejahatan-