Direktur Strategi Bisnis PT Pindad (Persero) Syaifuddin mengatakan, sebagai salah satu perusahaan di bidang pertahanan, Pindad akan terus melakukan inovasi untuk menciptakan produk yang sesuai dengan pasar Indonesia.
“Ketika kebutuhan pasar menuntut adanya kendaraan yang lebih efektik, efisien dan ramah lingkungan kita berinovasi untuk menyiapkan motor berbasis listrik. Hal ini menjadi salah satu kunci Pindad di dalam kontinuitas bisnisnya,” ucap Syaifuddin saat ditemui Kompas.com di Mandalika pekan lalu.
Hal inilah yang mendasari pihaknya memutuskan untuk menggunakan model trail pada unit motor listriknya. Mengingat Pindad mengakomodir untuk kebutuhan dua bidang besar, yakni pertahanan dan bidang perindustrian.
“Dengan model trail ini bisa menjadi solusi untuk memenuhi dua kebutuhan di bidang tersebut. Jadi, motor ini juga bisa menyesuaikan di berbagai medan, tidak hanya di jalan aspal saja tapi juga di jalan bermedan berat (offroad),” kata Syifuddin.
Rencananya, dalam tiga sampai enam bulan lagi motor listrik garapan Pindad ini akan di produksi secara massal. Sementara untuk kisaran harga, Syaifuddin belum bisa memastikan. Sebab motor ini masih prototype dan belum diproduksi secara massal.
“Harga belum rilis, karena masih prototype. Tapi kemungkinan berada di kisaran Rp 30 juta hingga Rp 80 juta,” kata dia.
Sebagi informasi, MotoEV adalah motor listrik dengan kekuatan 5 kW, menggunakan baterai lithium dengan waktu pengecasan sekitar 3-4 jam, dapat menempuh jarak tempuh hingga 100 km dalam satu kali pengisian baterai dan memiliki kecepatan maksimal hingga 120 km per jam.
Beberapa keunggulan produk motor listrik ini adalah lebih efisien, ramah lingkungan, memberikan penghematan yang cukup besar dari sisi penggunaan bahan bakar serta merupakan murni buatan Pindad hasil dari inovasi dan pengembangan dari anak bangsa dan memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang tinggi.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/11/23/160100615/alasan-pindad-pilih-model-trail-buat-motor-listriknya