Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

KNKT Imbau Pabrikan Motor Bikin Teknologi Engine Brake pada Skutik

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi jalanan dengan turunan yang ekstrem atau terjal kerap menyebabkan kecelakaan lalu lintas. Salah satu penyebab utamanya adalah rem blong.

Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengatakan, di daerah Mojokerto terjadi kecelakaan motor matik atau skutik rata-rata seminggu satu hingga dua kali.

"Ini cukup mencengangkan. Kecelakaan motor matik ini juga sudah kita teliti sejak dua tahun lalu, ada laporan masyarakat di Gunung Lio, Brebes. Setelah kita evaluasi, motor matik ini tidak memiliki engine brake," ujar Soerjanto dalam Media Rilis KNKT tentang Kecelakaan Lalu Lintas Jalan Akibat Faktor Geometrik Jalan, di Jakarta, belum lama ini.

Soerjanto mengatakan, banyak rem blong dialami oleh motor matik. Menurutnya, motor matik tidak memiliki engine brake sehingga mengandalkan rem utama.

"Ketika turunan panjang, lebih dari 3 km atau 2 km, yang akan terjadi adalah remnya mengalami panas yang luar biasa, sehingga rem blong," kata Soerjanto.

Menurut Soerjanto, motor matik itu kuat untuk dipakai menanjak, tetapi tidak kuat untuk dipakai menurun karena masalah rem tadi.

"Terkadang, masyarakat di sekitar tempat ekstrem itu, membikin pengumuman, motor matik dilarang naik. Sebetulnya, itu adalah suatu pesan dari masyarakat di situ untuk memperingatkan kita, motor matik itu tidak digunakan untuk tempat yang naik turun. Artinya, motor matik itu cukup di perkotaan saja," ujar Soerjanto.

"Kami mengimbau kepada pabrikan motor untuk mengevaluasi, untuk memberikan fitur di motor matik itu juga seperti motor-motor biasa yang ada koplingnya. Sehingga, ada fungsi engine brake, entah teknologinya seperti apa," katanya.

https://otomotif.kompas.com/read/2021/10/14/092200015/knkt-imbau-pabrikan-motor-bikin-teknologi-engine-brake-pada-skutik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke