Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penyakit Pengendara Motor, Kerap Slonong Boy di Jalan Raya

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu penyakit pengendara sepeda motor ialah belok tanpa melihat kondisi terlebih dahulu. Padahal kejadian seperti itu cukup sering menimbulkan kecelakaan.

Salah satu perilaku "slonong boy" seperti itu terlihat dalam video yang diunggah Dashcam Owners Indonesia, terlihat pengendara motor berboncengan belok tanpa melihat keadaan.

Beruntung dalam kejadian tersebut tidak terjadi kecelakaan, karena mobil yang sedang jalan lurus di jalurnya cukup sigap mengerem dan menghindar.

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia, Sony Susmana mengatakan, sebelum belok pengendara motor sebaiknya melihat spion bahkan kalau perlu menoleh melihat situasi.

Pengendara motor yang jarang menoleh saat manuver adalah pengendara yang tidak paham keselamatan berkendara.

“Tabrakan bisa saja terjadi salah satunya karena adanya pengendara yang tidak paham rambu-rambu dalam bermanuver,” kata Sony kepada Kompas.com, belum lama ini.

Sony mengatakan, pengendara motor model seperti itu tidak menghormati pengguna jalan lain.

Bermanuver artinya mengambil jalan atau jalur orang lain, sehingga harus melihat, menyalakan lampu sein dan melakukan manuver saat sudah diberi kesempatan.

“Pengendara yang tidak menoleh saat manuver hanya mengandalkan hard skill. Padahal soft skill atau perilaku saat berkendara juga penting,” ucap Sony.

Jika tidak menoleh saat ingin belok, masih ada titik buta atau blind spot yang tidak terlihat. Sehingga akan rawan tersenggol dengan pengguna jalan lain jika tidak menoleh sebelum melakukan manuver.

https://otomotif.kompas.com/read/2021/09/22/190100215/penyakit-pengendara-motor-kerap-slonong-boy-di-jalan-raya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke