Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mungkinkah Mencegah Aksi Bajing Loncat di Jalan Raya?

JAKARTA, KOMPAS.com – Aksi bajing loncat yang sering mengambil barang yang ada di belakang truk memang kerap terjadi. Aksi ini biasa dijalankan ketika truk terjebak macet atau bahkan saat truk berjalan.

Bajing loncat biasanya diinisiasi minimal dua orang, satu orang yang mengendarai motor, satu lagi yang naik ke belakang truk. Kadang bagi orang yang melihat aksi seperti ini, ingin rasanya mencegah bajing loncat tersebut.

Mengingat kebanyakan pengemudi truk tidak sadar ketika ada bajing loncat yang sedang beraksi. Jadi pengguna jalan lain berusaha untuk mencegah aksi tersebut dengan melabrak pelaku bajing loncat.

Namun apakah melabrak pelaku bajing loncat ini aman untuk dilakukan?

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, tidak semua orang punya kapasitas dan kemampuan untuk menindak bajing loncat. Hati-hati, para pelaku ini biasanya terlatih dan sudah menyiapkan senjata tajam.

“Dalam kondisi terpaksa, pelaku bajing loncat ini bisa melukai siapapun. Hanya petugas seperti TNI atau Polisi saja yang bisa melawan mereka. Karena mereka bertindak terukur dan atas nama negara,” ucap Sony kepada Kompas.com, belum lama ini.

Bagi pengguna jalan, sebaiknya cukup rekam aksinya dan dilaporkan ke pihak berwajib. Hal ini dikarenakan para pelaku tidak akan menghiraukan teguran dari orang biasa.

“Kita juga jangan merasa mampu melawan mereka. Kalah menang tidak jadi ukuran, tapi kalau ada korban berujung meninggal, maka kita bisa terseret,” kata Sony.

Terakhir, jangan coba memberi klakson panjang saat melihat aksi bajing loncat. Pelaku kriminal ini tidak akan peduli, malahan bisa-bisa si pengemudi yang memberi klakson ini yang diserang balik.

https://otomotif.kompas.com/read/2021/09/04/152200715/mungkinkah-mencegah-aksi-bajing-loncat-di-jalan-raya-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke