JAKARTA, KOMPAS.com – Mobil listrik adalah keniscayaan di masa depan. Bagi sebagian orang punya mobil listrik adalah mimpi yang harus dikejar.
Tapi, sebelum mimpi jadi kenyaataan, ada baiknya menghitung seberapa mahal atau murah biaya kepemilikan mobil listrik.
Ada anggapan yang mengatakan bahwa mobil listrik minim perawatan dan tidak perlu servis berkala seperti mobil dengan mesin bakar internal (internal combustion engine/ICE). Secara langsung, alasan ini berkorelasi dengan biaya kepemilikan yang rendah.
Anggapan tersebut mungkin saja benar, namun seberapa murah biaya kepemilikan mobil listrik masih perlu dikaji lebih lanjut.
Untung saja sebuah studi terbaru yang dilakukan Argonne National Library dari dari US Department of Energy, berhasil mengungkap hal tersebut.
Dilansir dari laman Electrek (16/8/2021), setidaknya ada 7 faktor yang dipertimbangkan untuk menghitung total biaya kepemilikan.
Mulai dari biaya pembelian kendaraan, depresiasi, pembiayaan dan biaya bahan bakar, biaya asuransi, perawatan dan perbaikan, serta biaya pajak.
David Gohlke, seorang analis energi dan lingkungan di Argonne, mengatakan, dengan perkembangan teknologi saat ini biaya kepemilikan mobil listrik bisa menjadi lebih murah dari waktu ke waktu.
Meskipun, belum ada kepastian seberapa cepat biaya kepemilikan bisa turun. Namun trennya dipercaya sedang mengarah ke sana.
Berdasarkan studi yang berjudul ‘Comprehensive Total Cost of Ownership Quantification for Vehicle with Different Size Classes and Powertrains’, tercatat biaya perawatan mobil listrik berbasis baterai lebih rendah 40 persen dibandingkan mobil ICE (Internal Combustion Engine).
Meski begitu, secara keseluruhan mobil hybrid rupanya masih menjadi mobil dengan biaya kepemilikan paling rendah di antara kendaraan listrik lain, seperti BEV atau PHEV.
Namun, mobil listrik berbasis baterai akan mencapai keseimbangan harga, karena turunnya biaya baterai pada masa mendatang.
“Temuan lain dari catatan, termasuk bahwa mobil terdepresiasi lebih cepat daripada truk
ringan, dan bahwa kendaraan listrik yang lebih tua memiliki tingkat depresiasi yang lebih besar daripada kendaraan listrik yang lebih baru,” kata Gohlke.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/08/16/090200415/mimpi-punya-mobil-listrik-hitung-dahulu-biaya-kepemilikan