JAKARTA, KOMPAS.com – Ketika ragam pameran otomotif yang fokus pada mobil-mobil baru tengah tiarap karena pandemi, National Modificator & Aftermarket Association (NMAA) justru sebaliknya.
Lewat ajang pameran Indonesia Modification Expo (IMX), asosiasi industri aftermarket otomotif itu tetap berusaha eksis mengelar pameran. Meski kondisi jauh dari ideal, tapi konsep pameran hybrid, yakni kolaborasi gelaran virtual dan offline, dipercaya masih bisa jadi solusi di tengah wabah virus Covid-19.
IMX sendiri sudah digelar sejak tahun 2018 secara berturut-turut hingga 2021.
Begitu juga dengan IMX 2021 yang direncanakan akan dilaksanakan pada 2 Oktober walau kondisi masih pandemi. Lalu sebenarnya, apa harapan NMAA dengan menggelar IMX, bahkan saat masih pandemi Covid-19.
Andre Mulyadi, IMX Project Director mengatakan, NMAA ingin memberikan stimulus yang baik untuk industri otomotif secara global. Selain itu tentunya ingin produk-produk modifikasi terutama lokal bisa tetap berkembang.
“Kita berharap sekalipun kondisinya masih pandemi, dengan tetap mengadakan IMX setidaknya brand-brand dapat highlight dan diketahui masyarakat. Sehingga bisa tetap terjadi berbagai macam transaksi,” ucap Andre beberapa waktu lalu.
Andre mengatakan, kondisi dengan banyak pembatasan kegiatan masyarakat, tentu industri modifikasi juga terdampak. Ada penurunan di industri modifikasi, mengingat orang yang menunda untuk melakukan modifikasi pada kendaraannya.
“Namun dengan adanya program dan campaign yang diadakan, setidaknya jadi angin segar. Jadi orang-orang tetap bisa mengenal produk-produk, modifikator, sampai transaksi secara digital,” kata Andre.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/07/28/092200515/konsistensi-imx-di-tengah-pandemi-demi-apa-buat-siapa-