Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenapa Sistem Pengereman Truk dan Bus Kebanyakan Masih Model Tromol?

JAKARTA, KOMPAS.com – Truk dan bus merupakan kendaraan yang bisa membawa beban berat. Tidak sedikit truk dan bus besar yang bisa mengangkut beban belasan hingga puluhan ton.

Untuk sistem pengeremannya truk dan bus memiliki perbedaan dengan mobil penumpang biasa. Jika mobil penumpang sudah memakai model cakram, kebanyakan truk dan bus masih menggunakan tipe tromol.

Lalu mengapa truk dan bus yang mampu membawa beban yang besar, masih menggunakan sistem pengereman model tromol?

Prasetyo Adi Yudho, Deputy GM Product Division PT Hino Motors Sales Indonesia mengatakan, secara teknis, baik rem cakram dan tromol sama-sama mampu melakukan pengereman dengan baik.

“Penggunaan tromol pada truk dan bus disebabkan sisi ekonomis saja. Selain itu, rem tromol juga unggul dalam hal pengereman kendaraan dengan beban yang besar, alias kuat,” ucap Prasetyo kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Namun, kelemahan dari rem tromol adalah kurang baik dalam melepas panas. Sehingga ketika rem tromol mengalami overheat, kemampuan pengeremannya bisa berkurang.

“Pertimbangan memakai rem tromol juga karena safety, tetapi harus digunakan sesuai spesifikasinya. Kalau nantinya rem tidak mampu menahan beban, pasti akan rusak dan akibatnya bisa kecelakaan,” kata Prasetyo.

Selain itu, truk dan bus saat ini juga ada yang sudah menggunakan model cakram. Model cakram sendiri memiliki keunggulan dalam melepas panas yang lebih cepat.

https://otomotif.kompas.com/read/2021/05/14/170200015/kenapa-sistem-pengereman-truk-dan-bus-kebanyakan-masih-model-tromol-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke