Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kecelakaan Lalin Indonesia Masih Tinggi, Tol Cipali Jadi Perhatian

JAKARTA, KOMPAS.com - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkapkan bahwa tingkat kecelakaan lalu lintas (lalin) dan angkutan jalan (LLAJ) di Indonesia sepanjang 2020 masih relatif tinggi.

Padahal, pada periode tersebut berbagai wilayah tengah mengalami penurunan volume kendaraan seiring diterapkannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sebagai upaya menekan penyebaran virus corona alias Covid-19.

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono menuturkan, sepanjang 2020 pihaknya melakukan investigasi kecelakaan LLAJ sebanyak 12 kasus. Adapun titik yang paling diperhatikan ialah tol Cipali.

"Kecelakaan di Jalan Tol Cipali berupa tabrakan depan-belakang, bisa 36 kali kejadian dalam satu bulan. Kemudian (korban) dari warga yang menyeberang itu empat sampai lima kali," katanya dalam konferensi pers virtual, Kamis (17/12/2020).

"Usaha kami untuk wilayah tol Cipali ini luar biasa, tapi kecelakaan 85 persen karena human factor, tepatnya kelelahan. Kami bersama Dirjen Darat dan pengelola tol terus berupaya menekannya," tambah Soerjanto.

Adapun jumlah investigasi kecelakaan di atasnya ialah moda udara yang sekaligus menjadi terbanyak selama tahun ini. Investigasi kecelakaan di sini berjumlah 24 kasus dengan kategori 10 kecelakaan dan 14 kecelakaan serius.

Sementara tingkat korban jiwa akibat kecelakaan LLAJ di Indonesia pada 2001-2019 disebut cenderung naik dibanding Amerika Serikat dan Eropa.

Investigator LLAJ KNKT Budi susandi mengatakan dari tahun 2001 terdapat 10 ribu orang meninggal karena kecelakaan. Kemudian pada 2019, angka itu tidak kian menurun dengan jumlah kasus 40 ribu orang.

"Artinya per hari ada 70 orang yang meninggal akibat kecelakaan angkutan jalan, kalau bagi lagi per jam, maka ada tiga yang meninggal di jalan per jam," ucap dia.

https://otomotif.kompas.com/read/2020/12/18/082200415/kecelakaan-lalin-indonesia-masih-tinggi-tol-cipali-jadi-perhatian

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke