JAKARTA, KOMPAS.com - Tabrakan beruntun kembali terjadi di ruas Tol Cipali arah Cirebon. Kali ini, insiden yang menewaskan 10 orang tersebut melibatkan dua truk tronton dan satu kendaraan travel jenis Elf.
Dari hasil penyelidikan kepolisian, kecelakaan diawali satu truk tronton yang berada di depan berhenti mendadak karena masalah mesin. Truk dan Elf yang berada di belakangnya tak bisa melakukan manuver sehingga terjadi kecelakaan tersebut.
Meski malang, namun kasus tersebut menjadi pelajaran berharga untuk semua pengemudi akan bahaya laten berkendara di belakang truk atau kendaran yang dimensinya lebih besar dalam waktu lama.
"Berada di belakang kendaraan besar seperti truk ataupun bus membuat bosan karena kecepatannya rendah dan pandangannya ngeblock (blindspot), sehingga membuat mengantuk," ujar Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultan Indonesia (SDCI).
Tak hanya Sony, pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu juga mengungkapkan hal senada. Menurut dia, berada di belakang truk atau kendaraan yang lebih besar memiliki tingkat risiko yang sangat tinggi akibat titik buta yang makin meluas.
Ringkasan berita tersebut menjadi salah satu artikel terpopoler di awal Desember 2020, dan masih ada beberapa informasi lain yang tak kalah menarik untuk disimak, yakni ;
1. Karoseri Laksana Luncurkan Prototipe Bus Bio Smart Milik PO Sumber Alam
Laksana, yang merupakan karosesi ternama asal Ungaran, Jawa Tengah, kembali membuat trobosan dengan meluncurkan bus yang aman dari virus Covid-19, yakni Bus Bio Smart.
Bus ini merupakan penyempurnaan dari unit Suites Class dengan HEPA Filter yang sebelumnya telah meluncur dengan konfigurasi tempat duduk social distancing.
Hasil desain ulang dari sirkulasi udara tersebut diklaim jauh lebih bersin, aman, dan sehat. Perubahan yang dilakukan menempatkan inlet AC yang biasanya ada dilangit-langit digeser ke bagian bawah.
Hal tersebut membuat udara akan terhisap ke bawah. Aliran udara yang vertikal juga bisa membantu meminimalisir terjadinya penyebaan virus antara penumpang di dalam kabin.
2. Viral Video Yaris Tabrak Motor, Ini Alasa Jangan Menyalip di Tikungan
Salah satu kebiasaan buruk dalam berkendara adalah sulit menahan emosi. Karena dengan demikian, ketika terjadi kepadatan lalu lintas, pengendara cenderung langsung bantin stier di jalan lawan arah agar bisa menerobos kemacetan.
Pemikiran tersebut sudah jelas sangat salah, karena akan berujung pada insiden merugikan layaknya sebuah video yang viral mengenai Yaris menabrak sepeda motor ketika menyalip di tikungan.
Alhasil, kecelakaan pun tak bisa dihindarkan yang membuat dua pengendara motor langsung terkapar. Insiden ini juga menjadi pelajaran berharga soal pentingnya memperhatikan blindspot di jalan raya.
3. Jelang Akhir Tahun, Pilihan Mobil Bekas Rp 60 Jutaan di Balai Lelang
Berita berikutnya kembali lagi soal tren penjualan mobil bekas mendekati masa libur panjang akhir tahun. Menariknya, penjualan kali ini bukan berasal dari showroom, melainkan balai lelang.
Seperti diketahui, kebutuhan akan mobil pribadi meningkat drastis mengingat adanya kekhawatiran masyarakat menggunakan transportasi umum imbas virus Covid-19. Untuk meyesuaikan dana, sebagian besar larinya mencari mobil bekas, dan beberapa diantaranya memanfatkan balai lelang.
Presiden Direktur Ibid-Balai Lelang Serasi Daddy Doxa Manurung mengatakan, dibandingkan dengan harga di pasaran, unit yang dijual di balai lelang jauh lebih murah.
"Untuk mobil-mobil murah selisih harganya dengan yang ada di pasaran antara Rp 5 juta hingga Rp 10 juta, kalau untuk mobil mewah yang harganya lebih mahal bisa sampai Rp 20 juta selisihnya," kata Daddy kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Bagi yang mempunyai budget Rp 60 jutaan, pilihannya cukup beragam seperti Daihatsu Xenia, Suzuki Ertiga, Wuling Confero, atau pun pilihan yang lainnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/12/02/063200115/-populer-otomotif-kecelakaan-cipali-bus-aman-covid-19-mobil-bekas-rp-60