JAKARTA, KOMPAS.com - Mematikan fungsi air conditioner (AC) mobil masih kerap dipercaya mampu menghemat konsumsi bahan bakar minyak (BBM), khususnya bila indikator sudah berada di posisi 'E' (emergency).
Hal ini dikarenakan kinerja mobil menjadi lebih ringan karena operasional AC sehingga bensin tak cepat terkuras dan kendaraan bisa sampai stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) tepat waktu.
Benarkah demikian? Anjar Rosjadi, Technical Service Executive Coordinator PT Astra Daihatsu Motor mengungkapkan bahwa prilaku tersebut ada benarnya. Tetapi, tidak terlalu berpengaruh signifikan.
"Memang, itu bisa mengurangi beban mesin karena kompresor tidak berkerja dan pada akhirnya konsumsi BBM dapat ditekan. Tapi, tidak signifikan apalagi hanya dilakukan pada saat tertentu," kata Anjar saat dihubungi Kompas.com belum lama ini.
"Jadi hal tersebut hanya presepsi saja, sih," lanjut dia.
Bila ingin benar-benar menghemat konsumsi BBM, kata Anjar lagi, pengguna patut menjaga putaran mesin dan tekanan angin ban.
"Perhatikan juga jenis BBM yang digunakan. Kalau AC dimatikan tapi akselerasi dan pengereman mendadak tetap, sama saja," ucap dia.
"Buka jendela juga, tapi jangan terlalu lebar. Serta, jaga kecepatan mobil kurang lebih 60 kpj. Itu lebih pengaruh," tambah Technical Support Manager PT Toyota Astra Motor Didi Ahadi di kesempatan terpisah.
Menurut Didi, semakin besar jendela dibuka maka semakin besar pula angin yang masuk untuk menghambat laju kendaraan. Berikut beberapa tips cara berkendara supaya irit bahan bakar.
1. Biasakan melakukan perpindahan gigi (transmisi manual) pada putaran 2.000-3.000 rpm.
2. Hindari akselerasi dan pengereman mendadak, bila tidak diperlukan.
3. Gunakan tekanan angin pada ban kendaraan sesuai spesifikasi.
4. Gunakan BBM sesuai spesifikasi kendaraan atau rekomendasi pabrikan.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/10/24/063200815/mitos-atau-fakta-mematikan-ac-membuat-mobil-jadi-hemat-bbm-