JAKARTA, KOMPAS.com – Bus antarkota antarprovinsi (AKAP) di Indonesia memiliki banyak trayek dengan jarak yang jauh. Bahkan, ada trayek yang sampai menyeberangi pulau seperti dari Jawa ke Sumatera.
Bus dengan trayek dari Pulau Jawa ke Sumatera memiliki waktu tempuh yang lama. Kemudian, dari unitnya sendiri pun unik, biasanya pada bagian depan dipasang tameng agar menghindari lemparan batu yang bisa membahayakan pengemudi.
Kemudian, jika diperhatikan, bus dengan trayek Sumatera memiliki bodi yang kotor saat sudah mau sampai tujuan. Berbeda dari bus AKAP yang ada di Pulau Jawa yang tetap terlihat bersih, mengapa bisa begitu?
Pemilik PO SAN, Kurnia Lesani Adnan atau biasa disapa Sani, mengatakan, waktu tempuh yang lama dan kondisi jalan di Sumatera yang kurang baik menjadi penyebab dari kotornya bodi bus saat beroperasi.
“Secara perjalanannya saja paling dekat bisa 24 jam. Kemudian, jalan di Sumatera itu belum semuanya bagus,” ucap Sani kepada Kompas.com, Rabu (19/8/2020).
Sani menambahkan, jalan provinsi baik Lintas Tengah maupun Timur, terutama di wilayah Sumatera Barat dan Selatan relatif tidak terpelihara dengan baik. Sementara itu, jika lewat Lintas Barat, rawan longsor di kala musim hujan.
“Lintas Timur memang tertolong dengan adanya tol Bakauheni – Palembang, tetapi setelah Palembang ke Jambi masih melalu jalan provinsi yang memiliki titik-titik rawan kendaraan berat terbalik karena lubang dan aspal mengelupas,” kata Sani.
Anggota Forum Bismania Indonesia, Dimas Raditya, juga menambahkan, jalanan di Sumatera beberapa memang masih ada yang kurang baik, sehingga sering becek dan membuat bodi bus kotor.
“Bisa jadi karena jalanannya yang kurang bagus. Kemudian drainase jalanannya juga masih kurang baik, jadi banyak jalanan becek,” ucap Dimas kepada Kompas.com.
Namun, rata-rata PO bus Lintas Sumatera akan membersihkan busnya ketika sedang istirahat makan di restoran, sehingga tampilan bus tidak begitu kotor saat nantinya kembali berjalan ke tempat tujuan.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/08/19/172100115/mengapa-bus-lintas-sumatera-sering-terlihat-kotor