JAKARTA, KOMPAS.com – Demi mengurangi kontak langsung pengguna dan driver ojek online, muncul ide untuk membuat sekat partisi yang diletakkan di tengah-tengah kedua orang tersebut. Hal ini menjadi salah satu protokol kesehatan yang disiapkan asosial ojek online.
Igun Wicaksono, Ketua Presidium Nasional Gabungan Aksi Roda Dua (Garda), mengatakan, pihaknya tengah merancang penggunaan sekat partisi yang membatasi pengguna dan driver ojek online.
Menurutnya, pembatas ini terbuat dari bahan akrilik dan akan coba ditawarkan kepada pihak aplikator, tak ketinggalan juga ke para driver.
Meski begitu, penggunaan sekat partisi pada sepeda motor dianggap kurang aman. Terutama saat dipakai berkendara, dapat menghambat laju sepeda motor dan bisa berefek negatif saat di jalan.
“Menurut saya penggunaan partisi akan menambah tahanan angin, keseimbangan motor bisa lebih berat,” ucap Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), kepada Kompas.com (29/5/2020).
Sony mengatakan, efek paling terasa, yakni saat driver ojek online memacu sepeda motornya secara cepat. Motor jadi terasa tidak aerodinamis, dan konsumsi BBM diprediksi juga akan menurun.
“Asal jalannya pelan sih enggak ada masalah. Tapi kebanyakan kan pada overspeed.” katanya.
Sementara itu, mengenai kecepatan yang aman saat berkendara dengan sekat partisi adalah dengan berjalan pelan, serta tidak ngebut.
“Anjuran kecepatan yang aman, tidak pasti. Minimal ketika terasa ketidakseimbangan, segera kurangi kecepatan,” tutur Sony.
“Karena di kecepatan 20 kpj sekalipun bisa terkena crosswind atau slipstrean pada keadaan tertentu,” ujarnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/06/01/082200915/begini-teknik-berkendara-aman-saat-ojol-pakai-sekat-partisi