JAKARTA, KOMPAS.com - Korlantas Polri memperkirakan puncak arus balik Lebaran tahun ini akan terjadi pada Sabtu (30/5/2020) mendatang atau H+6 hari Raya Idul Fitri 1441 H.
Tetapi, menurut Kabag Operasional Korlantas Polri Brigjen Pol Benyamin, volume lalu lintas yang menuju wilayah Jabodetabek diprediksi menurun daripada tahun sebelumnya.
"Prediksi kami arus balik akan landai-landai saja, karena sudah di sekat dari Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Kalau puncaknya sendiri biasanya akhir minggu ini, mulai Sabtu (H+6 lebaran)," kata dia dalam keterangannya di ntmcpolri, Rabu (27/5/2020).
Guna mengantisipasi puncak arus balik tersebut, Benyamin menegaskan pihaknya akan menambah titik penyekatan kendaraan agar pemudik tidak bisa kembali ke daerah asal untuk menekan penyebaran virus corona alias Covid-19.
Namun, tidak ada penambahan personel untuk menjaga arus balik. Penambahan pos penyekatan dilakukan mulai dari Lampung menyebarang ke Pulau Jawa hingga Jawa Timur.
“Walaupun konsentrasinya saat ini lebih kepada penyekatan orang pulang ke Jakarta. Tapi pos penyekatan kita tambah dari 56 pos penyekatan saat arus mudik, jadi 116 saat arus balik. Jadi istilahnya bisa jadi nanti tidak puncak arus baliknya,” jelas dia.
Sementara di wilayah sekitar Jakarta sudah disiapkan 11 titik penyekatan di Kabupaten Tangerang, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Bogor.
Pada kesempatan terpisah, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo menegaskan bahwa warga yang kembali ke Jakarta tanpa Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) usai mudik Lebaran akan diputarbalikkan.
“Ada 11 titik, 2 di tol dan 9 di jalan arteri dan kolektor di perbatasan Botabek. Yang tidak punya SIKM dilarang masuk Jakarta,” kata dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/05/28/070200315/puncak-arus-balik-mudik-lebaran-2020-diprediksi-30-mei